优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 18-19 April 2025

优游国际.com - 18/04/2025, 06:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah Indonesia diperkirakan masih akan dilanda hujan lebat dan angin kencang pada Jumat (18/4/2025) dan Sabtu (19/4/2025).

Hasil analisi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan adanya potensi curah hujan signifikan di sejumlah wilayah Indonesia sepanjang April 2025.

Adapun periode ini masih berada dalam rentang musim siklon tropis di belahan selatan (November hingga April).

"Kondisi ini secara klimatologis turut berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan, terutama di wilayah timur dan selatan Indonesia," tulis BMKG dalam keterangan resminya.

Selain itu, kemunculan Bibit Siklon Tropis 96S dan 97S di Area of Monitoring (AoM)
TCWC Jakarta turut berkontribusi pada dinamika cuaca di Indonesia.

Baca juga: Awas Cuaca Ekstrem Usai Siklon Errol dan Bibit Siklon 97S Muncul di Sekitar Indonesia, Ini Penjelasan BMKG


Dampak Bibit Siklon Tropis 96S dan 97S

Data BMKG menunjukkan bahwa Bibit Siklon 96S terpantau di sekitar Laut Timor, tepatnya di selatan Pulau Rote-Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Sistem ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 1002 hPa, yang bergerak ke arah barat-barat daya," kata BMKG.

Bibit Siklon Tropis 96S ini berpotensi meningkatkan signifikansi cuaca di sekitar wilayah NTT dan peningkatan tinggi gelombang laut di Perairan Selatan Timor-Rote, Perairan Selatan Sabu-Raijua, Laut Sawu, dan di Samudra Hindia selatan NTT.

Sementara itu, tambah BMKG, Bibit Siklon Tropis 97S terpantau di Laut Arafura selatan Papua, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot.

Sistem ini memiliki tekanan udara 1008 hPa dan pergerakan cenderung persisten serta posisi stasioner.

"Bibit Siklon Tropis 97S memberikan pengaruh pada potensi cuaca signifikan di wilayah Maluku dan Papua Selatan," tulis BMKG.

Bibit siklon ini juga menyebabkan peningkatan tinggi gelombang laut di Laut Arafura.

Selain karena bibit siklon, kondisi cuaca di Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial, Gelombang Kelvin, Gelombang Low Frequency, dan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO).

Lebih jauh lagi, sirkulasi siklonik yang terbentuk di Laut Natuna, Perairan selatan Banten, dan di Papua Selatan turut berkontribusi dalam membentuk daerah perlambatan kecepatan dan pertemuan angin.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif yang signifikan di sebagian wilayah Indonesia.

Baca juga: 6 Wilayah Ini Mulai Masuk Musim Kemarau pada April 2025, Mana Saja?

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau