KOMPAS.com - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) membuat inovasi baru berupa fitur Female Seat Map untuk pemesan yang menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) khusus perempuan.
Fitur baru ini dapat diakses melalui aplikasi Access by KAI versi terbaru mulai Jumat (21/3/2025).
Pihak KAI menyatakan bahwa fitur ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan perempuan agar merasa lebih aman dan nyaman dalam perjalanan.
Dilansir dari 优游国际.com (22/3/2025), fitur Female Seat Map memberikan kemudahan bagi penumpang perempuan dalam memilih tempat duduk agar berdekatan dengan sesama perempuan.
Selanjutnya, fitur ini hanya dapat muncul bagi pemesan perempuan yang terdeteksii melalui data NIK yang dimasukkan dalam isian data pemesan.
Dengan begitu, penumpang dengan data laki-laki tidak dapat mengecek fitur terbaru ini.
Lantas, apa yang membedakan NIK perempuan dengan laki-laki?
Baca juga: Cara Cek KTP Online Pakai NIK di HP, Unduh Aplikasi Ini
Nomor Induk Kependudukan yang tercantum di KTP setiap orang bukanlah suatu nomor yang diberikan secara acak.
AKan tetapi, NIK terdiri dari 16 digit angka yang meliputi kode tertentu yang berkaitan dengan data pemilik atau penduduk.
Enam digit angka dari urutan ke-7 sampai ke-12 pada NIK menunjukkan tanggal lahir yang juga menunjukkan jenis kelamin pemilik NIK.
Dilansir dari 优游国际.com (22/8/2023), Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri), Teguh Setyabudi menjelaskan hal ini.
Misalnya dalam contoh NIK 6203053009870001. Tanggal lahir pemilik NIK dapat diketahui melalui enam digit ini: 30-09-01. Maka, pemilik NIK lahir pada tanggal 30, bulan 9, dan tahun '87 atau 1987.
Namun, angka 40 ditambahkan khusus pada tanggal lahir pemilik NIK perempuan.
"Untuk memberi tanda yang beda bagi jenis kelamin perempuan dengan laki-laki," jelas Teguh.
Dia menerangkan bahwa pemilihan angka 40 ini juga dilakukan untuk mencegah kesamaan nomor tanggal lahir pada penduduk laki-laki dan perempuan.