KOMPAS.com - Hampir sepertiga spesies di seluruh dunia terancam punah pada akhir abad ke-21 atau pada 2100, jika manusia terus menghasilkan gas rumah kaca.
Gas rumah kaca merupakan gas di atmosfer Bumi yang memerangkap panas. Gas ini menjaga agar suhu Bumi tetap stabil dan mendukung kehidupan, namun bila terlalu banyak dapat menyebabkan pemanasan global.
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan pada Kamis (5/12/2024) di jurnal Science.
Dalam studi tersebut, peneliti menemukan, jika suhu global naik hingga 1,5 derajat Celsius di atas suhu rata-rata pra-industri atau melebihi target Perjanjian Paris, maka kepunahan akan meningkat dengan cepat.
Kepunahan ini bisa menjangkau beberapa spesies, seperti amfibi, hewan-hewas di gunung, ekosistem air tawar, spesies di Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Lantas, apa penyebab terbesar dari kepunahan spesies di masa depan?
Baca juga: Kimchi Terancam Punah Gara-gara Perubahan Iklim, Kok Bisa?
Dilansir dari Live Science, Jumat (6/12/2024), perubahan iklim menyebabkan pergeseran suhu dan pola curah hujan, mengubah habitat, serta interaksi antar spesies.
Sebagai contoh, suhu yang lebih hangat dapat menyebabkan migrasi kupu-kupu raja yang tidak sesuai dengan waktu mekarnya tanaman yang diserbukinya.
Selain itu, banyak spesies yang menggeser daerah jelajah ke daerah yang lebih tinggi untuk mengikuti suhu yang lebih menguntungkan.
Beberapa spesies mungkin dapat beradaptasi atau bermigrasi sebagai respons terhadap perubahan kondisi lingkungan.
Namun, beberapa lainnya tidak dapat bertahan dari perubahan lingkungan yang drastis. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan penurunan populasi dan terkadang kepunahan.
Kajian global telah memprediksi peningkatan risiko kepunahan lebih dari satu juta spesies.
Kendati demikian, para ilmuwan belum memahami dengan jelas bagaimana sebenarnya risiko yang meningkat ini terkait dengan perubahan iklim.
Dalam studi tersebut, peneliti telah menganalisis lebih dari 30 tahun penelitian mengenai keanekaragaman hayati dan perubahan iklim terhadap sebagian besar spesies yang telah diketahui.
Peneliti mengatakan, apabila emisi gas rumah kaca dikelola sesuai dengan Perjanjian Paris, akan ada 1 dari 50 spesies di seluruh dunia atau sekitar 180.000 spesies yang terancam punah pada 2100.