KOMPAS.com - Orang Singapura kian berumur panjang. Usia harapan hidup bayi yang lahir pada 2024 diproyeksikan mencapai 86 tahun.
Usia harapan hidup ini jauh lebih tinggi 11 tahun ketimbang 1960 silam. Kala itu, umur warganya diperhitungkan sampai 65 tahun.
Selain itu, jumlah orang berumur lebih dari 100 tahun di Singapura meningkat dua kali lipat selama periode 2010-2020.
Diulas , Sabtu (9/11/2024), tak banyak tempat di dunia yang memiliki angka harapan hidup meningkat drastis, terutama di wilayah Asia Tenggara.
Simak rahasia umur panjang orang Singapura lewat artikel berikut ini.
Baca juga: Pola Makan dan Resep Panjang Umur Warga Jepang, Apa Rahasianya?
Kian panjangnya usia warga Singapura sebagian besar didorong kebijakan pemerintah dan investasi. Sejak Agustus 2023, Singapura ditetapkan menjadi “Zona Biru” keenam di dunia.
Zona biru adalah daerah yang warganya berumur panjang dan sehat karena kombinasi sejumlah faktor, termasuk budaya, gaya hidup, pola makan, dan komunitas setempat.
Istilah "Zona Biru” kali pertama dicetuskan jurnalis National Geographic bernama Dan Buettner
Singapura menjadi wilayah baru pertama yang ditambahkan ke daftar Zona Biru dalam beberapa dekade terakhir, meski daftar ini belakangan sempat dipertanyakan keakuratannya oleh para pakar demografi.
Secara spesifik, Buettner menyebut Singapura sebagai Zona Biru 2.0, karena harapan hidup yang tinggi warganya merupakan hasil kebijakan pemerintah, bukan datang dari tradisi dan budaya yang telah lama ada seperti di wilayah Ikaria, Yunani, dan Nicoya, Kosta Rika.
Namun, tak cuma soal kuantitas alias angka harapan hidup. Warga Singapura juga mengapresiasi kualitas hidup mereka.
Baca juga: Gerakan Berdiri dengan Satu Kaki Bisa Menunjukkan Potensi Umur Panjang, Berapa Durasinya?
Warga Singapura telah menyaksikan perubahan kebijakan pemerintah secara bertahap memengaruhi kualitas kesehatan dan kesejahteraan mereka.
"Karena tumbuh besar di sini, saya melihat langsung perubahan dalam kesadaran kesehatan masyarakat," kata Firdaus Syazwani, warga Singapura yang mengelola blog nasihat keuangan Dollar Bureau.
Ia menjabarkan, sederet contoh kebijakan seperti pajak yang tinggi untuk rokok dan alkohol, ditambah larangan merokok di tempat umum yang ketat.
Baca juga: Berapa Batas Minum Air Putih Harian Agar Tidak Merusak Ginjal? Cek Sesuai Usia
"Tidak hanya meningkatkan kesehatan individu tetapi juga memperluas ruang publik, membuatnya lebih ramah dan bersih. Tidak ada lagi yang merokok dengan pasif," kata dia.