"Saya tidak dapat menggambarkan kengerian yang saya alami hari ini, rasanya seperti hari penghakiman telah tiba," ujar Jabbar.
Warga lainnya, Muhammad Sohail menjelaskan, ia sedang mengejar kereta ke Multan, Punjab ketika ledakan terjadi.
"Semuanya hancur di stasiun, dan orang-orang tergeletak di tanah sambil berteriak minta tolong," ungkap Sohail.
Baca juga: Pakistan Klaim Temukan Cadangan Minyak Terbesar Keempat Dunia
Sebelum serangan pada Sabtu (9/11/2024), kelompok separatis BLA juga telah melakukan beberapa serangan.
Pada Agustus 2024, BLA juga bertanggung jawab atas serangan terencana yang dilakukan puluhan penyerang dan menewaskan sedikitnya 79 orang.
Lalu pada Oktober 2024, penyerang bersenjata juga membunuh 20 penambang dan melukai tujuh orang di tambang batu bara di distrik Dukki, Balochistan, Pakistan.
Sebelumnya, kelompok separatis bersenjata itu juga menargetkan proyek-proyek energi dengan pembiayaan asing, terutama dari China.
Mereka menuduh pihak luar mengeksploitasi wilayah tersebut dan mengatakan penduduk setempat mencari keuntungan.
Sebagai informasi, ribuan warga China bekerja di Pakistan dan terlibat dalam proyek infrastruktur yang bernilai miliaran dollar.
Analis dari lembaga Pusat Penelitian dan dan Studi Keamanan di Pakistan, Imtiaz Gul menyebut, serangan tersebut kemungkinan terkait dengan adanya kota pelabuhan Gwadar di Balochistan, Pakistan.
Tempat tersebut merupakan bagian dari proyek infrastruktur dan investasi Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).
"Ini tidak hanya akan menjadi pelabuhan komersial dan industri, tetapi juga dianggap oleh pihak luar sebagai pelabuhan persinggahan strategis bagi Tiongkok," terang Gul.
Baca juga: Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.