ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Serial "Doctor Who": Kekuatan Pujian pada Psikologis Manusia

ÓÅÓιú¼Ê.com - 09/11/2024, 17:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di
Editor

Oleh: Karissa Veren dan Niken Widi Astuti*

SEJAK pertama kali muncul di layar kaca pada 1963, Serial "Doctor Who" telah berhasil memikat penonton di seluruh dunia. Serial tersebut telah menerima sebanyak 163 penghargaan dan 411 nominasi bergengsi.

Serial "Doctor Who" mengisahkan petualangan Doctor, seorang Time Lord atau alien penjelajah waktu yang melintasi galaksi dengan TARDIS atau pesawat luar angkasa unik berwujud kotak telepon polisi biru khas Inggris.

Dengan kecerdikan dan keberanian, Doctor melintasi ruang dan waktu untuk menghadapi berbagai makhluk dan misteri alam semesta, serta berjuang untuk keadilan. Saat ini, serial tersebut telah menayangkan sebanyak 40 season dengan 331 episode.

Dalam salah satu kisah paling emosional dalam serial "Doctor Who", pada season 5 episode 10, The Eleventh Doctor dan Amy Pond melakukan perjalanan ke desa Auvers-sur-Oise di Perancis pada 1890, untuk menangkap makhluk misterius dalam salah satu lukisan Vincent Van Gogh, yaitu The Church At Auvers.

Vincent Van Gogh merupakan seorang pelukis Belanda terkenal pada akhir abad ke-19 yang melukis sebagian besar karyanya di Perancis. Salah satu karyanya yang paling memikat dan dikenal luas oleh masyarakat adalah Starry Night.

Sepanjang perjalanan, mereka tidak hanya berhadapan dengan makhluk asing, tetapi juga dengan kedalaman jiwa Vincent Van Gogh, yang dianggap "gila" di zamannya, tetapi memiliki cara memandang dunia dengan keindahan tak tertandingi.

Setelah menyelesaikan misi tersebut, The Eleventh Doctor dan Amy membawa Vincent Van Gogh ke tahun 2010, menggunakan TARDIS untuk melihat pameran karyanya di Musée d’Orsay.

Mendengar bagaimana Doktor Henry Black, seorang ahli seni memuji dirinya, Vincent Van Gogh kembali ke zamannya dengan semangat hidup baru dan rasa terima kasih mendalam atas pengakuan yang selama hidupnya tak pernah ia dapatkan.

Apa itu pujian?

Pujian adalah pernyataan yang menyatakan rasa pengakuan dan penghargaan yang tulus atas kebaikan atau keunggulan sesuatu.

Pujian juga dapat diartikan sebagai bentuk rasa mengagumi atau turut serta bahagia atas apa yang dicapai oleh seseorang. Pujian dapat diungkapkan secara lisan maupun dengan bahasa tubuh, seperti ekspresi wajah dan gerakan.

Dalam kehidupan sehari-hari, pujian sering digunakan ketika melihat sesuatu yang dianggap baik dan menciptakan perasaan kagum.

Ketika The Eleventh Doctor dan Amy membawa Vincent Van Gogh untuk mengunjungi pameran karyanya di Musée d’Orsay, mereka bertemu dengan Doktor Henry Black, yang merupakan seorang ahli seni.

The Eleventh Doctor memberikan pertanyaan kepada Doktor Henry Black yang menanyakan seperti apa sosok Vincent Van Gogh dalam dunia seni: "Where do you think Van Gogh rates in the history of art?"

Doktor Henry Black tanpa ragu memberikan jawaban yang mengandung pujian di dalamnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau