KOMPAS.com - Istilah stunting identik dengan anak-anak atau bayi yang masih berada dalam kandungan.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalami stunting yang berpotensi membawa dampak buruk.
Guru Besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB University, Ali Khomsan menjelaskan, orang dewasa bisa terkena stunting karena kurang gizi selama masa pertumbuhan.
"Kalau usia balita diperbaiki gizinya, maka dia bisa mengejar pertumbuhan sampai menjelang usia 18 tahun, bila tidak maka akan menjadi dewasa stunting," ujarnya, saat dihubungi 优游国际.com, Senin (9/9/2024).
Baca juga: Minum Tablet Tambah Darah Saat Haid Bisa Cegah Stunting, Ini Kata Dokter
Menurut Ali, pertumbuhan anak, seperti tinggi badan dan berat badan, memang bisa dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan.
Namun, nutrisi dari asupan makanan menjadi salah satu faktor penentu yang tidak bisa diabaikan.
"Faktor keturunan juga bisa berperan (pada tubuh kecil), meski umumnya lebih banyak faktor kurangnya asupan makanan," kata dia.
Ali melanjutkan, salah satu cara mengetahui status gizi seseorang terutama saat anak-anak adalah dengan mengukur standar antropometri.
Baca juga: Meski Jadi Provinsi dengan Keluarga Paling Bahagia di Indonesia, Angka Stunting di Aceh Masih Tinggi
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
Standar antropometri didasarkan pada parameter berat dan tinggi badan menurut umur, berat badan menurut tinggi badan, serta indeks massa tubuh menurut umur.
Dari perhitungan tersebut dapat ditentukan penilaian gizi dengan beberapa kategori, di antaranya gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, gizi lebih, atau obesitas.
Tabel standar antropometri penilaian status gizi anak selengkapnya dapat disimak pada .
Baca juga: Apa Itu Stunting dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
Terpisah, dokter dan ahli gizi masyarakat dari Dr Tan & Remanlay Institute, Tan Shot Yen mengatakan, stunting pada balita yang tidak terkoreksi akan terus berlanjut hingga dewasa.