KOMPAS.com - Sejumlah pengguna PLN terkadang mengeluhkan, kenapa gagal isi token listrik ke meteran.
Untuk diketahui, saat ini PLN menerapkan metode pembelian token listrik yang kemudian dimasukkan ke kWh meter, atau banyak dikenal sebagai meteran listrik.
Token listrik sendiri adalah sebuah satuan pembayaran untuk mengisi ulang daya listrik pada layanan PLN prabayar.
Token tersebut dapat dibeli dengan besaran nominal yang berbeda, dengan menyesuaikan kebutuhan listrik.
Nantinya, pengguna akan mendapatkan 20 digit angkat stroom atau kode token untuk dimasukkan ke kWh meter.
Meski begitu, banyak pengguna yang cukup sering gagal memasukkan token listrik ke meteran mereka.
Untuk lebih jelasnya, simak alasan kenapa isi token gagal dan bagaimana cara mengatasinya lewat artikel berikut.
Baca juga: PLN Akan Ganti Semua Meteran Listrik Konvensional Jadi AMI, Apa Keistimewaannya?
Dikutip dari akun Instagram , berikut sejumlah alasan kenapa isi token gagal dan cara mengatasinya:
Salah satu penyebab gagal memasukkan token listrik yang pertama adalah salah input angka token ke kWh meter.
Oleh karena itu, periksa kembali angka token dan pastikan memasukkan ulang angka tersebut sesuai urutan dengan benar.
Penyebab kedua dari gagal memasukkan token listrik ke meteran yaitu salah menyebutkan atau memasukkan nomor meter atau identitas diri (ID) pelanggan saat membeli token.
Dengan begitu, token yang akan dimasukkan akan selalu gagal, karena tidak sesuai dengan kWh meter yang dimiliki.
Sehingga, sebaiknya periksa kembali 11 digit nomor meter atau 12 digit ID Pel sesuai yang tertera pada kWh meter.
Apabila keliru, pelanggan harus membeli token listrik yang baru sesuai dengan nomor meter atau ID pelanggan.
Baca juga: Ramai soal Meteran Listrik Eror, Diganti Gratis dari PLN atau Berbayar?
Meteran yang sedang memproses atau membutuhkan update juga bisa menjadi penyebab gagal isi token listrik.