KOMPAS.com - Matahari adalah bintang berusia 4,5 miliar tahun yang berjarak sekitar 150 juta kilometer dari Bumi.
Matahari memiliki pengaruh sangat penting bagi kehidupan di bumi. Ia menggerakkan cuaca, arus laut, musim, dan iklim.
Dikutip dari laman , Matahari terdiri dari kombinasi gas yang menyala-nyala dalam bentuk plasma.
Plasma adalah keadaan materi yang mirip dengan gas, tetapi dengan sebagian besar partikel terionisasi.
Baca juga: Seberapa Panas Suhu di Matahari? Berikut Penjelasannya
Jarak antara bumi dan matahari disebut Satuan Astronomi atau Astronomical Unit (AU), yakni ukuran standar jarak bagi para astronom dan astrofisikawan.
AU dapat diukur dengan kecepatan cahaya, atau waktu yang dibutuhkan foton cahaya untuk melakukan perjalanan dari matahari ke Bumi.
Jarak dari pusat atau inti Matahari ke batas terluar, adalah sekitar 700.000 kilometer atau sekitar 109 kali ukuran radius Bumi.
Selain itu, massa Matahari juga lebih dari 333.000 kali massa Bumi, dan mengandung sekitar 99,8 persen dari semua massa di seluruh tata surya.
Baca juga: Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya
Matahari juga memiliki tujuh lapisan, mulai dari inti matahari di bagian dalam, hingga korona atau atmosfer matahari.
Sejalan dengan itu, dilansir laman , berikut adalah lapisan-lapisan Matahari:
Solar core atau inti Matahari memiliki suhu lebih dari 15 juta derajat celsius dan 10 kali lebih padat dari timah.
Di sini, tekanan kuat dari lapisan sekitarnya memampatkan bagian pusat menjadi bola padat, di mana atom hidrogen dipadatkan menjadi helium, melepaskan energi dan cahaya dalam prosesnya.
Reaksi ini dikenal sebagai fusi nuklir, telah menggerakkan Matahari kita selama lebih dari 4 miliar tahun dan akan berlanjut hingga sekitar 5 miliar tahun lagi.
Baca juga: Mengenal Matahari, Bintang yang Berusia 4,5 Miliar Tahun
Zona radiasi adalah lapisan setelah inti Matahari. Bagian ini memiliki kepadatan yang bervariasi, mulai dari yang lebih padat dari emas hingga kurang padat dari air.