KOMPAS.com - Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dapat berkembang selama kehamilan pada wanita yang belum menderita diabetes.
Diabetes gestasional terjadi ketika tubuh ibu hamil tidak dapat membuat cukup insulin selama kehamilan.
Diabetes gestasional biasanya tidak memiliki gejala apa pun. Untuk mengetahuinya dengan pasti, ibu hamil perlu menguji dan memeriksanya ke dokter.
Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada Riwayat medis atau faktor risiko yang mungkin menyebabkan diabetes gestasional.
Baca juga: Benarkah Diabetes Dapat Memicu Kebotakan?
Mengelola diabetes gestasional akan membantu memastikan seorang wanita memiliki kehamilan dan bayi yang sehat.
Dilansir dari (CDC) Amerika Serikat, berikut bahaya atau masalah diabetes gestasional bagi wanita selama kehamilan:
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik menyebabkan gula darah bayi menjadi tinggi. Bayi itu akan ‘kelebihan makan’ dan tumbuh sangat besar.
Bayi yang terlalu besar dapat menyebabkan masalah selama persalinan baik bagi ibu maupun bayinya.
Sang ibu mungkin membutuhkan operasi caesar untuk melahirkan bayinya, atau bayi bisa lahir dengan kerusakan saraf akibat tekanan pada bahu saat melahirkan.
Baca juga: 9 Buah dengan Kadar Gula Tinggi, Penderita Diabetes Wajib Tahu!
Operasi caesar adalah operasi yang dilakukan untuk melahirkan bayi melalui perut ibu.
Seorang ibu hamil yang menderita diabetes gestasional, memiliki kemungkinan lebih tinggi melakukan operasi caesar untuk melahirkan bayinya.
Ketika bayi dilahirkan melalui operasi caesar, dibutuhkan waktu lebih lama bagi wanita untuk pulih dari persalinan.
Baca juga: Kasus Diabetes Anak di Indonesia Meningkat, Kenali 9 Gejalanya
Ketika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi dan mengalami pembengkakan di jari tangan dan kaki yang tidak kunjung sembuh, dia mungkin mengalami preeklampsia.
Ini dapat menyebabkan bayi lahir lebih awal dan juga dapat menyebabkan kejang atau stroke pada wanita selama persalinan dan persalinan.