Kedai minum bersejarah itu ditemukan oleh para arkeolog di Lagash, situs arkeologi seluas 1.000 hektar yang menjadi pusat industri selama periode Dinasti Awal.
Para peneliti berpendapat bahwa Lagas adalah salah satu kota tertua di seluruh Mesopotamia Selatan.
Dilansir dari , para peneliti telah menggali Lagash sejak 2019 lalu. Namun, situs tersebut sudah ada sejak 1930-an.
Selama empat tahun terakhir, para peneliti menggunakan serangkaian teknik berteknologi tinggi untuk memahami situs tersebut, termasuk menangkap citra drone dan melakukan analisis magnetometri.
Mereka juga telah mengumpulkan dan mempelajari sampel sedimen dari kedalaman 80 kaki di bawah permukaan untuk memahami evolusi geologis dan geofisika situs tersebut selama bertahun-tahun.
Saat menggali permukaan tanah dengan kedalaman 19 inchi guna menemukan situs kedai minuman ini, para arkeolog menggunakan teknik yang melibatkan penggalian bagian horizontal tipis satu per satu.
Baca juga: 7 Makanan dan Minuman Tertua yang Pernah Ditemukan Arkeolog
Temuan kedai minum bersejarah itu menunjukkan kondisi ekonomi masyarakat di Lagash. Menurut para peneliti, penduduk masyarakat Lagash saat itu berada di kelas menangah kuno.
Mereka tidak diorganisir hanya menjadi elit dan orang yang diperbudak.
"Fakta bahwa Anda memiliki tempat berkumpul umum di mana orang dapat duduk dan minum segelas sup ikan, mereka tidak bekerja di bawah tirani raja," kata Goodman.
"Di sana, sudah ada sesuatu yang memberi kita sejarah kota yang jauh lebih berwarna," imbuhnya.
Selain kedai minum, para peneliti juga pernah menemukan beberapa peninggalan bersejarah lainnya, seperti tembikar lengkap dengan enam tempat pembakaran keramik, bangku, dan meja.
Para peneliti juga menemukan rumah tinggal yang berisi toilet serta dapur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.