KOMPAS.com – Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat diserbu tahanan teroris pada 8 Mei 2018, sekitar pukul 21.30 WIB.
Akibatnya, sebanyak 5 orang polisi dan seorang tahanan tewas.
Selanjutnya pada Rabu, 9 Mei 2018 pagi kerusuhan masih terjadi dan polisi melakukan pengamanan ketat sekitar Mako Brimob dengan memasang kawat berduri.
Kejadian kerusuhan di Mako Brimob 2018 itu menjadi insiprasi Film Sayap Sayap Patah yang dibintangi oleh Nicholas Saputra.
Film ini merupakan produksi dari rumah produksi Denny Siregar Production berkolaborasi dengan Maxima Pictures dengan sutradara Rudi Soedjarwo.
Film Sayap Sayap Patah terinspirasi dari kisah nyata tragedi 8 Mei 2018 tentang kisruh di Mako Brimob oleh narapidana kasus terorisme.
Dalam peristiwa itu, 155 narapidana kasus terorisme sempat menyandera anggota polisi selama sekitar 39 jam.
Dikutip dari ÓÅÓιú¼Ê.com, 8 Mei 2022, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri saat itu, Brigjen (Pol) M Iqbal mengatakan, kerusuhan bermula dari cekcok antara tahanan dengan petugas.
Keributan tersebut dipicu mengenai makanan pemberian keluarga yang diharuskan melewati pemeriksaan petugas. Saat itu narapidana tidak terima, dan keributan pun terjadi.
Pada Rabu (9/5/2018) sore, pihak kepolisian melaporkan bahwa ada 5 anggota Densus 88 Antiteror dan satu orang napi tewas dalam kerusuhan yang terjadi.
Para napi teroris juga dilaporkan berhasil merebut senjata petugas dan menyandera satu anggota Densus.
Ketika itu napi teroris mengajukan protes soal makanan dan meminta bertemu dengan terdakwa kasus bom Thamrin Aman Abdurrahman.
Sampai dengan Rabu tengah malam para napi berhasil menguasai seluruh rutan Mako Brimob. Sementara polisi hanya berjaga di luar Gedung.
Baca juga: