优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Soal Penularan Covid-19 di Sekolah, Menkes: Itu Bukan Klaster

优游国际.com - 28/09/2021, 19:31 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, infeksi Covid-19 pada beberapa siswa, bukan terjadi karena adanya klaster sekolah.

"Adapun kalau angkanya kecil-kecil itu bukan klaster, karena klaster itu kita definisikan kalau penyebarannya terjadi di sekolah," kata Budi, saat keterangan pers hasil Rapat Terbatas PPKM, yang disiarkan YouTube  pada Senin (27/9/2021).

Budi mengatakan, pihaknya sudah melakukan surveilans Covid-19 ke beberapa sekolah di Jakarta dan Semarang sebagai evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...

Sejauh ini, imbuhnya, belum ada strategi surveilans terstandar untuk evaluasi pelaksanaan PTM. Namun, beberapa sekolah sudah menjalani sampling dan strategi surveilans yang berbeda di masing-masing daerah.

Nantinya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan instansi terkait akan menyusun metode surveilans serupa untuk akitvitas masyarakat lain, apabila metode yang digunakan di sekolah berhasil.

"Kalau ini berhasil, nanti kita mereplikasi ke aktivitas perdagangan, aktivitas pariwisata, aktivitas keagamaan, aktivitas transportasi dan lain sebagainya," katanya lagi.

Baca juga: Ramai 2,8 Persen Sekolah Jadi Klaster Penularan Covid-19, Ini Klarifikasi Kemendikbud Ristek

Evaluasi hasil surveilans

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Rapat tersebut membahas ketersediaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Rapat tersebut membahas ketersediaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Adapun evaluasi untuk hasil surveilans setelah pelaksanaan PTM, meliputi:

  • DKI Jakarta

Pada periode testing 1-21 September 2021 ada 22 sekolah yang menjalani tes antigen.

Dari 2.133 orang yang dites, ditemukan 66 orang teridentifikasi positif Covid-19. Adapun positivity rate-nya yakni 3,12 persen.

Sementara, pada periode testing 31 Agustus-20 September 2021 dengan metode testing PCR di 24 sekolah, terdapat 107 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari total orang yang dites sebanyak 2.134, maka positivity rate-nya sekitar 5,01 persen.

Baca juga: Cara Menghemat Kuota Internet Saat Anak Sedang PJJ dengan Google Meet

  • Semarang, Jawa Tengah

Di Semarang, pada periode testing 15-25 September 2021 dengan metode antigen, hasil positivity rate-nya sebesar 0,24 persen.

Tes ini dilakukan di 258 sekolah dengan melakukan tes pada 3.680 orang. Hanya ada 9 orang yang dinyatakan positif dari hasil tes tersebut.

Budi mengatakan, dari hasil itu pihaknya menyimpulkan bahwa tidak terjadi klaster penularan Covid-19 di sekolah.

Di Jakarta, surveilans pasca-PTM dilakukan di sekolah-sekolah yang wailayahnya masuk dalam kategori zona merah dan kuning.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pasukan Nyamuk Serang Penumpang Pesawat IndiGo Saat di Angkasa

Pasukan Nyamuk Serang Penumpang Pesawat IndiGo Saat di Angkasa

Tren
Seperti Apa Fitur Whatsapp Terbaru 'Advanced Chat Privacy' untuk Lindungi Percakapan Sensitif?

Seperti Apa Fitur Whatsapp Terbaru "Advanced Chat Privacy" untuk Lindungi Percakapan Sensitif?

Tren
Indonesia Kirim Wakil untuk Ikuti Konklaf Pemilihan Paus, Siapa Dia?

Indonesia Kirim Wakil untuk Ikuti Konklaf Pemilihan Paus, Siapa Dia?

Tren
Kebiasaan Mager Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini, Ini Penjelasan Dokter

Kebiasaan Mager Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini, Ini Penjelasan Dokter

Tren
Paus Fransiskus Dimakamkan Hari Ini, Kapan Vatikan Gelar Konklaf?

Paus Fransiskus Dimakamkan Hari Ini, Kapan Vatikan Gelar Konklaf?

Tren
Ramai soal Uang Indonesia 3.1, Apakah Alat Pembayaran yang Sah? Ini Kata Peruri

Ramai soal Uang Indonesia 3.1, Apakah Alat Pembayaran yang Sah? Ini Kata Peruri

Tren
Alasan Paus Fransiskus Pilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai Peristirahatan Terakhirnya

Alasan Paus Fransiskus Pilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai Peristirahatan Terakhirnya

Tren
Daftar Seafood yang Tetap Bisa Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Daftar Seafood yang Tetap Bisa Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Tren
Setelah Cekcok Panas, Trump dan Zelensky Gelar Pertemuan di Roma Jelang Pemakaman Paus Fransiskus

Setelah Cekcok Panas, Trump dan Zelensky Gelar Pertemuan di Roma Jelang Pemakaman Paus Fransiskus

Tren
Trump Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus, Duduk di Barisan Paling Depan

Trump Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus, Duduk di Barisan Paling Depan

Tren
Doa Terakhir dari Para Kardinal untuk Paus Fransiskus

Doa Terakhir dari Para Kardinal untuk Paus Fransiskus

Tren
Ilmuwan Temukan Fakta tentang Mind-Blanking, Ketika Pikiran Mandek Sesaat

Ilmuwan Temukan Fakta tentang Mind-Blanking, Ketika Pikiran Mandek Sesaat

Tren
Gempa Berkekuatan M 6,1 Guncang Ekuador, 710 Orang Terdampak

Gempa Berkekuatan M 6,1 Guncang Ekuador, 710 Orang Terdampak

Tren
Benarkah Minum Teh Setelah Makan Buruk bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter

Benarkah Minum Teh Setelah Makan Buruk bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Anak Wakil Direktur CIA Tewas saat Bertempur untuk Rusia

Anak Wakil Direktur CIA Tewas saat Bertempur untuk Rusia

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau