优游国际

Berolahraga saat Puasa, Bagaimana Cara Aman Melakukannya?

KOMPAS.com - Berolahraga memberikan banyak manfaat bagi tubuh, seperti meningkatkan kekuatan otot, memberikan energi tambahan, menurunkan dan mengidealkan berat badan, serta memperbaiki suasana hati.

Namun, pada saat bulan Ramadan, beberapa dari kita tentunya bertanya-tanya mengenai bagaimana cara melakukan olahraga yang efektif atau aman saat berpuasa.

Alasannya karena berolahraga yang menghasilkan banyak keringat dan menggunakan banyak tenaga. Hal ini dikhawatirkan dapat membuat dehidrasi ketika berpuasa.

Waktu terbaik untuk berolahraga adalah saat tubuh terhidrasi paling banyak.

Alasannya, tubuh akan mengeluarkan panas yang lebih tinggi pada saat berolahraga sehingga tubuh perlu terhidrasi agar terhindar dari kondisi kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi.

Karena tubuh perlu terhidrasi saat berolahraga, maka waktu yang paling tepat adalah sebelum puasa dimulai, sesaat akan berbuka puasa, dan setelah berbuka puasa.

Tujuannya, agar segera dapat memenuhi kebutuhan air saat berpuasa.

Di sisi lain, tidak disarankan untuk berolahraga saat mendekati waktu tidur karena metabolisme tubuh cenderung tinggi saat berolahraga.

Latihan olahraga hendaknya dihentikan maksimal dua jam sebelum tidur.

Apabila berolahraga sebelum tidur, tubuh akan kesulitan tidur dan akan bangun dalam keadaan tidak segar.

Selain itu, bagi penderita diabetes, sebaiknya tidak berolahraga setelah sahur untuk mencegah tubuh kolaps karena kadar gula darah yang turun secara tiba-tiba.

Olahraga sebaiknya dilakukan satu hingga dua jam sebelum berbuka agar cairan tubuh segera terganti saat berbuka.

Tips berolahraga saat puasa

Selain memilih waktu olahraga yang tepat, ada juga beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum berolahraga di bulan Ramadhan.

1. Makan santapan sehat sebelum puasa dimulai

Agar aman berolahraga selama puasa, sebaiknya tubuh mengonsumsi makanan tinggi protein saat sahur, misalnya dengan menambahkan protein shake.

Saat berbuka, hindari konsumsi protein dan serat yang berat jika hendak berolahraga.

2. Minum banyak cairan sebelum dan sesudah berpuasa

Terdapat tanda-tanda dehidrasi yang perlu dikenali saat berolahraga, meliputi: sakit kepala, ketidakmampuan fokus, kram otot, dan mual.

Untuk menghindari hal ini, air putih serta buah-buahan dan sayuran penting dikonsumsi selama sahur dan berbuka.

Asupan yang bergizi membuat tubuh tidak mudah lemas dan mengantuk.

Sebaiknya, hindari teh dan kopi saat sahur karena kafein dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Ubah ekspektasi latihan

Berolahraga saat berpuasa hendaknya difokuskan pada kualitas, bukan kuantitas latihan.

Berikan tubuh waktu untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru (berpuasa) sehingga tujuan utama berolahraga saat puasa adalah untuk menjaga kebugaran, bukan untuk memecahkan rekor angkat beban atau sejenisnya.

4. Lakukan pendinginan

Gunakan pakaian yang menyerap keringat saat berolahraga dan ganti secepatnya setelah berkeringat.

Lalu, bilas tubuh setelah latihan dengan berkumur dan mandi air dingin.

Jenis olahraga yang aman saat berpuasa

Dilansir dari 优游国际.id, menurut Wawan Budisusilo, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, jenis olahraga yang aman dilakukan saat berpuasa adalah latihan kekuatan dan latihan fleksibilitas.

Latihan kekuatan dapat berupa push up, back up, sit up, squat, dan plank.

Sementara itu, latihan fleksibilitas dapat berupa pilates dan yoga.

Selain itu, olahraga ringan seperti: jogging, jalan santai, bersepeda, dan senam Zumba juga dapat menjadi rekomendasi olahraga saat berpuasa.

Perlu diperhatikan bahwa intensitas dan durasi latihan tidak boleh terlalu tinggi dan melebihi kemampuan pada saat sebelum Ramadan.

Sebab, ada keterbatasan kemampuan saat puasa terkait cadangan makanan, terutama bagi yang bukan atlet.

Artikel ini telah tayang di 优游国际.id dengan judul What Sports are Suitable for Fasting during Ramadan.