KOMPAS.com - Bahadur Shah Zafar atau Bahadur Shah II adalah kaisar Mughal terakhir di India, yang memerintah dari tahun 1837 hingga 1857.
Namun, Bahadur Shah Zafar sebenarnya hanya kaisar tituler atau raja boneka, karena saat itu India telah dikuasai oleh Inggris.
Setelah bertakhta selama 20 tahun, ia ditangkap setelah terjadi pemberontakan pada 1857.
Bahadur Shah Zafar diadili atas tuduhan pengkhianatan dan diasingkan oleh Inggris ke Myanmar hingga akhir hayatnya pada 1862.
Kematiannya menandai berakhirnya salah satu dinasti terbesar di dunia, yang pernah memimpin di India selama 300 tahun.
Berikut ini sejarah Bahadur Shah Zafar.
Baca juga: Kesultanan Mughal: Sejarah, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan
Abu Zafar Sirajuddin Muhammad Bahadur Shah Zafar atau Bahadur Shah II adalah putra kedua dari Kaisar Akbar Shah II dan Lal Bai.
Bahadur Shah Zafar lahir di Delhi, India, pada 24 Oktober 1775.
Seperti kaisar Mughal lainnya, ia merupakan keturunan langsung dari penguasa Mongol, seperti Genghis Khan dan Timur Lenk.
Bahadur Shah Zafar naik takhta pada September 1837, setelah ayahnya meninggal dunia.
Ia mulai berkuasa di usia 62 tahun, dan ketika Kekaisaran Mughal tidak lagi digdaya.
Saat itu, Inggris telah berkuasa di India. Wilayah yang dikuasainya hanya sebatas Kota Delhi.
Bahkan Inggris merendahkannya dengan menyebutnya sebagai Raja Delhi.
Baca juga: Jalaluddin Akbar, Raja Terbesar Kekaisaran Mughal
Bahadur Shah Zafar dikenal sebagai seorang penyair, pemusik, dan kaligrafer, daripada seorang pemimpin politik.
Ia bahkan disebut-sebut sebagai salah satu penyair terhebat pada masanya, yang menggunakan nama pena, Zafar (kemenangan).