KOMPAS.com - Vitezslav Lavicka mengumumkan mundur dari jabatan pelatih timnas Kuwait usai gagal membawa timnya lolos ke Piala Asia 2023. Dalam perjalanannya, Kuwait sempat menelan kekalahan dari timnas Indonesia.
Timnas Kuwait besutan Vitezslav Lavicka meraih hasil buruk pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.
Bertindak sebagai tuan rumah Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, Kuwait gagal bersaing dengan timnas Indonesia dan sang juara grup, Yordania.
Pada laga pembuka Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 putaran ketiga, Kuwait kalah dari timnas Indonesia dengan skor 1-2.
Kuwait sempat memimpin lewat gol Yousef Nasser. Namun, timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong bisa membalikkan keadaan melalui aksi Marc Klok dan Rachmat Irianto.
Baca juga: Kata Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia Menang 7-0 atas Nepal dan Lolos Piala Asia
Pada pertandingan kedua, Kuwait sejatinya mampu bangkit dengan melibas timnas Nepal 4-1.
Akan tetapi, kekalahan telak 0-3 dari Yordania pada laga pamungkas mengubur ambisi anak asuh Vitezslav Lavicka lolos ke Piala Asia tahun depan.
????? ?????? ????? ?????? ?????? ???????? ???????.
????? ?????? 0
— KuwaitFA (@KuwaitFA)
????? ?????? 3
Dari Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, dua tim yang lolos ke putaran final tahun depan adalah Yordania dan Indonesia.
Yordania menjadi juara Grup A, sedangkan Indonesia sebagai runner-up. Adapun, skuad Garuda lolos ke Piala Asia 2023 lewat jalur peringkat kedua terbaik bersama empat tim lainnya.
Baca juga: Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia 2023, Akhir Penantian 15 Tahun
Bagi Kuwait, hasil ini membuat mereka mengukir sejarah buruk. Untuk kali pertama dalam sejarah, timnas Kuwait gagal lolos ke Piala Asia dua kali beruntun.
Dilansir dari laman resmi AFC, Vitezslav Lavicka memilih meninggalkan timnas Kuwait usai gagal mengantar tim berjulukan Al-Azraq itu lolos ke Piala Asia 2023.
"Saya harus meminta maaf kepada semua penggemar Kuwait," kata juru taktik asal Republik Ceko tersebut, Rabu (15/6/2022).
Lavicka menambahkan, ia sangat kecewa dengan penampilan anak asuhnya ketika dilibas tiga gol tanpa balas oleh Yordania.
"Saya sangat kecewa dengan penampilan buruk kami melawan Yordania. Kami ingin membawa kegembiraan bagi penggemar, tetapi sebaliknya kami menderita kekalahan berat yang paling dirasakan oleh penggemar," ucap Lavicka.
"Saya berharap yang terbaik untuk Kuwait di masa depan," ujar pelatih berusia 59 tahun tersebut.
Baca juga: Profil Dimas Drajad, Pembuka Pesta Gol Timnas Indonesia Menuju Piala Asia