TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang dan seluruh pemangku kepentingan tengah menghadapi tantangan pandemi Covid-19 saat perhelatan Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam informasi terkini para ahli kesehatan Jepang, terdapat prediksi bahwa laju pertumbuhan jumlah kasus terpapar virus Cobid-19 kian bertambah.
Pada awal Agustus 2021, diprediksi kasus harian di Tokyo, ibu kota Jepang, naik menjadi 2.600.
Sampai pekan ini, jumlah kasus harian di Tokyo ada di angka 1.832 kasus.
Baca juga:
Pada Selasa (20/7/2021), Ketua Komite Organisasi Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto juga sudah menegaskan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 tetap akan berjalan di tengah masa pandemi ini.
Olimpiade Tokyo 2020 akan mulai pada Jumat (23/7/2021) dan usai pada MInggu (8/8/2021).
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Dua Atlet Batal Tampil akibat Positif Covid-19
Sebelumnya, kemarin atau tiga hari menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, tercatat ada 67 kasus terpapar virus Covid-19 di Perkampungan Atlet Tokyo.
"Pada Selasa (20/7/2021), 1 atlet dan 8 orang yang ada hubungannya dengan Olimpiade Tokyo 2020, terpapar," kata pernyataan penyelenggara, Tokyo 2020.
Perhitungan mengenai jumlah yang terpapar dimulai pada 1 Juli 2021.
Tercatat sejak 1 Juli 2021 hingga 19 Juli 2021 ada 58 kasus positif Covid-19 di Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo 2020.
Dari jumlah itu 4 atlet positif Covid-19.
Kendati demikian, Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo 2020 masih dalam kondisi aman.
"Meskipun ada sejumlah kasus positif Covid-19 muncul," kata Koordinator Ahli Independen Brian McCloskey, Senin (19/7/2021).
Terkini, perusahaan farmasi Takeda pada Selasa (20/7/2021) menyebut akan mengimpor tambahan 50 juta dosis vaksin Moderna dari AS.
"Secepatnya kami akan mengimpor vaksin itu," kata pernyataan perusahaan swasta asal Jepang yang berbasis di Osaka itu .
Penyediaan tambahan vaksin terjalin pula oleh kerja sama antara Moderna dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.
Dari kerja sama itu, total ketersediaan vaksin di Jepang mencapai 100 juta dosis.
Takeda mendapat tugas mengelola penjualan dan distribusi vaksin di Jepang.
Sementara itu, saat memerangi pandemi Covid-19, Jepang juga tetap ikut serta berbagi vaksin dengan berbagai negara.