KOMPAS.com - Opposite hitter asal Kazakhsyan, Sabina Altynbekova, menjadi sorotan dalam kekalahan Yogya Falcons pada laga pembuka ProLiga 2025.
Mereka kalah 0-3 (12-25, 19-25, 14-25) dari Jakarta Electric PLN di GOR Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/1/2025).
Kekalahan Yogya Falcons bukan hanya karena skor yang cukup jauh di tiap setnya. Tetapi juga performa mereka.
Komposisi skuad mereka berisikan pemain-pemain muda dengan kelahiran di atas Juni 2021 kecuali Sabina Altynbekova.
Ya, Sabina menjadi yang tertua dibanding rekan-rekannya di Yogya Falcons. Dalam data yang diterima 优游国际.com, Sabina kelahiran 5 November 1996.
Sementara yang termuda yakni libero Alifa Zahwa Arifin dengan kelahiran 1 Juli 2008 atau masih 16 tahun dalam laga Yogya Falcons vs Jakarta Electric PLN tersebut.
Meski berisi pemain muda yang masih minim pengalaman di ajang selevel ProLiga 2025, Sabina tidak gentar.
Dia sadar dengan pengalamannya bisa membantu rekan-rekannya di tim.
"Seorang pemenang tidak ditentukan dari berapa jumlah kemenangan mereka, tetapi bagaimana cara mereka bangkit ketika terjatuh," tulis Sabina di akun Instagram pribadinya.
"Terima kasih untuk semua yang mendukung kami," jelasnya.
Setelah kalah pada laga perdana di ProLiga 2025, Sabina Altynbekova mengaku gugup.
Akan tetapi, dia dan tim bakal mengevaluasi untuk pertandingan selanjutnya yakni melawan Bandung BJB Tandamata pada Minggu (5/1/2025) di GOR Jatidiri.
"Kami akan mengevaluasinya. Kami dihuni banyak pemain muda, kami butuh pengalaman lebih," ungkap Sabina pada Jumat.
Pertemuan Bandung BJB Tandamata dan Yogya Falcons akan menarik. Sebab, kedua tim sama-sama kalah 0-3 pada laga perdana.
BJB Tandamata sebelumnya tumbang 25-27, 23-25, 16-25 saat melawan Jakarta Popsivo Polwan, Sabtu (4/1/2025).
/sports/read/2025/01/05/07555428/motivasi-sabina-altynbekova-gendong-yogya-falcons