KOMPAS.com - Ketua Masyarakat Pemerhati Bulu tangkis Indonesia, Kurniadi, berpandangan bahwa PBSI harus serius menyikapi kontroversi atlet PB Exist meremas kok.
Laga tunggal putra dalam ajang Sirnas B Kepulauan Riau-Batam sedang banyak mengundang perhatian penikmat bulu tangkis nasional.
Dalam laga itu, peserta Sirnas B Kepulauan Riau-Batam dari PB Exist, tampak meremas kok untuk memperoleh keuntungan atas sang lawan.
Aksi meremas kok oleh pemain PB Exist yang berseragam kuning tertangkap kamera. Videonya pun banyak bertebaran di media sosial.
Baca juga: Kontroversi Remas Kok Atlet PB Exist, PBSI Diminta Buat Aturan Tambahan
Ketua Masyarakat Pemerhati Bulu tangkis Indonesia (MPBI), Kurniadi, merasa bahwa sang pemain PB Exist melakukan tindakan itu karena ada yang mengajarkannya.
"Iya dari pelatihnya dan pelatihnya punya referensi tindakan itu sebelum-sebelumnya dari orang lain atau pengalaman pribadi," ujar Kurniadi via pesan singkat kepada KOMPAS.com.
Kurniadi menilai PBSI (Persatuan Bulu tangkis Indonesia) menangani masalah ini secara serius, termasuk membuat regulasi baru.
Tujuannya tentu adalah untuk mencegah aksi-aksi semacam ini terulang lagi pada masa datang.
"Selama tidak ada aturan dasar dari PBSI maka sulit meminta tanggung jawab moral kepada semua pelaku dalam sistem pembinaan bulu tangkis nasional."
Baca juga: PBSI Ungkap Detail Cedera Anthony Ginting, Minta Perlindungan Ranking
"Meskipun semua sepakat itu bukan akhlak baik dan moral mulia," tuturnya menjelaskan.
Sportivitas merupakan elemen yang mesti dipupuk seorang pebulu tangkis sejak dini.
Karena itu, Kurniadi mengatakan perlu ada batasan dan aturan yang jelas tentang aksi meremas kok ini.
"PBSI jangan gengsi atau anggap sepele masalah ini untuk segera keluarkan aturan tambahan."
"Apalagi ini sudah viral melebihi persoalan pencurian umur," ujarnya memberikan pandangan.
"Dari pihak lawan tidak ada protes. apakah pasrah atau memang dianggap wajar atau memang suka melakukan juga."
"Sanksi dari klub Exist seharusnya tidak lebih berat dibanding pelaku pencuri umur karena meremas kok hanya dilakukan saat pertandingan, sementara mencuri umur akan melekat sepanjang hayat," kata Kurniadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.