KOMPAS.com – Lintang Flores telah rampung bergulir pada 25-29 Maret lalu.
Lintang Flores merupakan event sepeda yang menyusuri rute sepanjang 1.000 km dari Labuan Bajo menuju Maumere lalu kembali lagi ke Labuan Bajo.
Pada edisi perdana Lintang Flores, para peserta yang bersepeda solo atau berpasangan diuji ketangguhan fisik dan mental mereka.
Pasalnya, para peserta bakal dihadapkan dengan jalanan berkelok sejauh 1.000 km dengan permukaan aspal, kerikil, dan pasir.
Peserta juga mesti bertahan dari teriknya matahari dan hujan sepanjang perjalanan untuk mencapai garis finis dalam batas waktu 100 jam.
Pesepeda ultra asal Inggris, Boru Mccullagh, berhasil mencetak sejarah sebagai finisher pertama Lintang Flores dengan total waktu perjalanan 70 jam.
Boru mengaku sangat terpesona dengan keindahan medan pegunungan dan keramahan masyarakat flores yang ia temui sepanjang perjalanan.
“Sepanjang hari saya mendengar sapaan dan melihat senyuman dari warga yang saya temui,” kata Boru dalam rilis yang diterima 优游国际.com.
“Banyak orang asing menemani saya bahkan di tengah hujan dan di malam hari,” ucapnya.
“Beberapa pemotor maupun pengemudi truk bahkan memberikan pencahayaan tambahan selama berjam-jam untuk memastikan saya bisa berkendara dengan aman” ujarnya.
Sementara itu, Bambang “Bembenx” Anggoro Jati dan Citra Dewi Saraswati secara berurutan menempati posisi kedua dan ketiga di Lintang Flores.
Race director Lintang Flores, Tirfan Putera, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya seluruh rangkaian acara Lintang Flores dengan lancar.
“Kami berharap acara ini dapat terus berlangsung setiap tahun dan menarik lebih banyak lagi pesepeda ultra dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Tirfan.
“Kami juga berharap suksesnya penyelenggaraan Lintang Flores ini dapat memotivasi semua pihak untuk terus mengembangkan agenda pariwisata olahraga di Pulau Flores, sehingga menarik lebih banyak wisatawan.”
/sports/read/2024/03/31/16532128/lintang-flores-sukses-digelar-pesepeda-inggris-terpukau-ramah-indonesia