优游国际

4. Afrika Barat

Wilayah Afrika Barat seperti Maroko juga termasuk dalam zona pengamatan Gerhana Bulan Total ini. Pada saat gerhana, langit akan dipenuhi dengan cahaya kemerahan yang indah, yang menciptakan suasana magis.

Lokasi Utama: Afrika Barat, Tanjung Verde, Maroko, dan Senegel.

5. Oseania

Wilayah Oseania, juga berkesempatan untuk menyaksikan Gerhana Bulan Total 2025. Wilayah ini akan mendapatkan pandangan yang jelas dari fenomena langka ini, membuat pengamat di Oseania memiliki kesempatan sempurna untuk melihat Blood Moon yang menakjubkan.

Lokasi Utama: Selandia Baru (Auckland) dan Fiji

Fenomena Blood Moon 

Selama Fenomena Gerhana Bulan Total, Bulan akan tampak berwarna merah gelap atau kecokelatan.

Fenomena ini terjadi karena cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi mengalami pembiasan dan penyaringan, sehingga hanya spektrum cahaya merah yang mencapai permukaan Bulan. Efek tersebut kemudian menimbulkan "Blood Moon" atau Bulan Darah. 

Durasi Gerhana Bulan Total diperkirakan berlangsung selama beberapa jam, dengan fase totalitas (saat Bulan sepenuhnya dalam bayangan Bumi) selama 1 jam. 

Waktu spesifik terjadinya gerhana akan bervariasi tergantung pada lokasi pengamat. Misalnya, di daerah Amerika Serikat bagian timur, Gerhana Bulan Total terlihat pada malam hari tanggal 14 Maret 2025. 

Baca juga: Berapa Kali Gerhana Bulan Terjadi dalam Setahun?

Pandduan melihat Fenomena Blood Moon 

Ada beberapa cara untuk melihat Gerhana Bulan Total atau Blood Moon, sebagai berikut: 

1. Pilih lokasi dengan langit terbuka

Untuk mendapatkan pemandangan terbaik, carilah tempat yang memiliki cakrawala luas dan minim polusi cahaya. Beberapa tempat yang direkomendasikan:

• Puncak bukit atau gunung
• Area pantai atau tepi danau
• Pedesaan atau taman kota yang jauh dari lampu jalan

2. Periksa waktu terjadinya gerhana sesuai zona waktu

Pastikan Anda mengetahui jadwal gerhana sesuai zona waktu setempat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:

• Cek situs resmi badan astronomi seperti NASA atau BMKG.
• Gunakan aplikasi pemantau langit seperti SkySafari, Stellarium, atau Star Walk.
• Ikuti berita dari lembaga astronomi atau komunitas pengamat langit.

3. Gunakan peralatan optik untuk pengalaman maksimal 

Gerhana Bulan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi menggunakan peralatan berikut dapat meningkatkan pengalaman kamu: 

• Binokular: Membantu melihat detail permukaan Bulan yang berubah warna.
• Teleskop: Memberikan tampilan lebih jelas dan lebih dekat dari Bulan Merah.
• Kamera DSLR atau smartphone dengan mode long exposure: Untuk mengabadikan momen gerhana dengan lebih jelas.

Baca juga: Perbedaan Umbra dan Penumbra pada Gerhana, Apa Sajakah Itu?

4. Perhatikan kondisi cuaca 

Cuaca berawan atau hujan dapat menghalangi pandangan terhadap Gerhana Bulan. Oleh karena itu, sebelum mengamati Blood Moon, lakukan hal berikut:

• Cek prakiraan cuaca di wilayah Anda menggunakan aplikasi cuaca seperti AccuWeather atau BMKG.
• Pilih lokasi dengan peluang langit cerah dan minim awan.
• Jika cuaca mendung, coba bergabung dengan siaran langsung dari observatorium atau kanal YouTube astronomi.

5. Bergabung dengan komunitas atau mengikuti live streaming 

Jika Anda tidak berada di wilayah yang dapat melihat gerhana secara langsung, tetap bisa menyaksikannya melalui:

• Live streaming dari NASA, BMKG, atau observatorium astronomi lainnya
• Komunitas astronomi lokal yang mengadakan pengamatan bersama
• Forum online atau media sosial yang membahas fenomena ini secara real-time

Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025 adalah fenomena langka yang patut disaksikan. Bagi kamu yang berada di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa Barat, dan Afrika Barat, ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. 

Meskipun Indonesia tidak dapat menyaksikan gerhana ini secara langsung, kamu tetap bisa mengikuti momen spektakuler ini melalui teknologi modern.

Baca juga: 4 Jenis Gerhana Matahari

(Sumber: KOMPAS.com/Erwina Rachmi Puspapertiwi | Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh)