KOMPAS.com -- Beberapa hewan dapat mengubah jenis kelaminnya, baik untuk reproduksi atau jika mereka dilahirkan dengan satu jenis kelamin dan berubah menjadi jenis kelamin lain seiring bertambahnya usia.
Mungkin bagi sebagian orang hal ini tampak aneh dan mustahil, namun fenomena ini terjadi pada berbagai spesies hewan.
Baca juga: Mengagumkan, Jamur Ini Punya Lebih dari 17.000 Jenis Kelamin
Setidaknya ada empat alasan utama mengapa hewan dapat mengubah jenis kelaminnya. Alasan itu adalah respon lingkungan, pembalikan gender, terlahir dengan dua organ seks dan juga untuk keuntungan reproduksi.
Jadi hewan apa saja yang punya kemampuan untuk mengubah jenis kelaminnya, berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari A-Z Animals.
Ikan badut dikenal sebagai hermafrodit atau dilahirkan dengan organ reproduksi jantan dan betina.
Perubahan ini didorong oleh hormon dan perubahan terjadi di otak mereka terlebih dahulu sebelum mempengaruhi organ reproduksi mereka yang sebenarnya.
Semua ikan badut terlahir berjenis kelamin jantan, namun mereka dapat berubah menjadi betina jika diperlukan.
Namun, setelah perubahan gender dilakukan, ikan badut tidak dapat berubah kembali menjadi jantan.
Biasanya ikan badut jantan terbesar yang akan melakukan transisi menjadi betina, karena tidak semua ikan badut akan mengubah jenis kelaminnya.
Prosesnya terjadi ketika testis mulai larut dan jaringan ovarium membesar.
Baca juga: Punya Dua Alat Kelamin, Bagaimana Cara Lintah Kawin?
Diperlukan waktu lebih dari sebulan untuk menyelesaikan proses ini, dan pada akhirnya, ikan badut tersebut akan menjadi betina.
Ikan badut akan berganti jenis kelamin agar bisa bereproduksi dan tidak perlu khawatir mencari pasangan.
Katak dapat ditemukan di seluruh dunia dan menjadi contoh bagus dari hewan yang dapat mengubah jenis kelaminnya karena perubahan lingkungan.
Mengandalkan lingkungan dan genetika untuk menentukan jenis kelaminnya, beberapa katak jantan dapat mengembangkan organ reproduksi betina karena perubahan hormon.
Hal ini biasanya disebabkan oleh polusi dari manusia. Limbah hormon sintetik telah mencemari lingkungan dan memicu perubahan jenis kelamin pada katak jantan.