Mekanisme sistem penyelaman kapal Titan memiliki banyak metode, baik untuk turun maupun saat kembali ke permukaan, termasuk baling-baling, tangki apung yang dibanjiri air atau diisi udara, dan bobot yang dapat dijatuhkan untuk memberikan daya apung positif.
Anggota kru sendiri dapat melihat ke luar kapal dan ke kegelapan laut dalam berkat serangkaian lampu, pemindai laser, dan sonar, serta kamera yang dipasang secara eksternal.
Penumpang juga dapat melihat keluar langsung dari viewport Titan atau jendela tahan tekanan dengan diameter internal 31,2 cm, menjadikannya viewport terbesar dari setiap kapal selam yang menyelam dalam.
Sementara itu, sensor tekanan di kapal selam Titan memantau integritas struktur lambungnya yang dapat menentukan apakah dikompromikan dengan baik sebelum situasi mengancam jiwa dan memungkinkan kapal untuk dengan aman kembali ke permukaan.
Baca juga: Mengenal Patahan Terbesar Bumi yang Berada di Indonesia
Tidak seperti kapal selam lainnya, kapal wisata bangkai Titanic ini tidak dapat diluncurkan sendiri dari pelabuhan dan kembali secara mandiri.
Sebaliknya, mereka mengandalkan kapal pendukung untuk membawanya dari pelabuhan ke lokasi penyelaman dan sebaliknya.
Kapal pendukung Titan adalah Polar Price yang terus berkomunikasi dengan kapal melalui tanda ping dengan waktu teratur hingga kontak hilang.
Menurut Mike Reiss, penulis dan produser televisi Amerika yang pernah menyelam ke Titanic, karena risiko dalam perjalanan, penumpang harus menandatangi surat pernyataan kematian sebelum mereka memulai perjalanan.
"Untuk naik kapal yang membawa Anda ke Titanic, Anda menandatangani surat pernyataan bahwa Anda bisa meninggal dalam perjalanan," kata Reiss.
Baca juga: Mengenal Ikan Wader Pari yang Berpotensi Terancam Punah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.