KOMPAS.com - Oligohidramnion adalah kondisi yang terjadi ketika wanita hamil memiliki sedikit air ketuban.
Air ketuban adalah cairan seperti air yang mengelilingi bayi di dalam rahim.
Dilansir dari Cleveland Clinic, air ketuban berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi dan kompresi tali pusar serta melindungi gerakan bayi saat berada di dalam rahim.
Selain itu, air ketuban juga membantu mengembangkan sistem pencernaan dan pernapasan bayi serta mengatur suhunya.
Terlalu sedikit air ketuban dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi atau menjadi tanda dari kondisi yang mendasarinya.
Baca juga: 7 Fungsi Air Ketuban, Salah Satunya Melindungi Janin
Kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan bayi atau menyebabkan komplikasi selama persalinan dan melahirkan.
Dikutip dari Healthline, ada beberapa hal yang menjadi penyebab air ketuban sedikit, yakni:
Ketuban pecah dini terjadi saat kantung ketuban (atau "kantong air") pecah atau mulai bocor sebelum persalinan dimulai.
Jika terjadi kondisi yang demikian, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan.
Plasenta memiliki peran penting dalam membawa nutrisi dan oksigen ke bayi.
Baca juga: Ibu Hamil dengan Hepatitis B Kronik Berpotensi Menularkan ke Bayinya
Jika plasenta tidak berfungsi atau sudah mulai terlepas dari dinding rahim, bayi mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mengeluarkan cairan (urine).
Jika bayi memiliki masalah fisik, terutama dengan ginjal, mereka mungkin tidak menghasilkan cukup urine yang menyebabkan sedikit air ketuban.
Berikut adalah komplikasi pada ibu selama kehamilan yang dapat menyebabkan air ketuban sedikit:
Beberapa obat, terutama yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan air ketuban sedikit.
Baca juga:
Untuk mengetahui kadar air ketuban, apakah sesuai dengan usia kehamilan, perlu melakukan pemeriksaan dengan dokter.