Tak hanya untuk paternitas, tes DNA juga digunakan untuk melihat beberapa kondisi tertentu. Jenis dari tes DNA ini di antaranya termasuk:
1. Tes diagnostik
Tes genetik diagnostik umumnya digunakan selama kehamilan, meski begitu tes juga dapat digunakan kapan saja untuk memastikan diagnosis ketika seseorang memiliki gejala penyakit tertentu.
2. Tes pembawa
Jika Anda atau salah satu anggota keluarga memiliki penyakit genetik, tes pembawa (carrier test) dapat menunjukkan apakah Anda dan pasangan dapat menjadi carrier kondisi yang sama pada anak. Pemeriksaan DNA ini ada baiknya dilakukan sebelum memiliki anak.
Baca juga:
3. Tes pra-implantasi
Tes pra-implantasi digunakan untuk menemukan mutasi genetik pada embrio yang dibuat menggunakan teknik reproduksi berbantuan (ART), seperti fertilisasi in-vitro (IVF) atau bayi tabung.
Sejumlah kecil sel diambil dari embrio dan diuji untuk mutasi tertentu. Hanya embrio tanpa mutasi inilah yang ditanamkan di rahim, untuk membantu terjadinya kehamilan.
4. Skrining bayi baru lahir
Biasanya bayi akan menjalani pemeriksaan dua hari setelah mereka lahir, di antaranya skrining untuk kondisi genetik, metabolisme, atau terkait hormon tertentu. Bayi baru lahir diperiksa segera mungkin sehingga pengobatan dapat dimulai jika diperlukan.
5. Tes prediktif dan presimptomatik
Mutasi gen yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kondisi genetik di kemudian hari, terkadang dapat dideteksi melalui pengujian prediktif dan pra-gejala dengan mencari perubahan pada gen. Ini termasuk jenis kanker tertentu seperti kanker payudara.
Pengujian presimptomatik dapat mengetahui apakah Anda akan mengembangkan kelainan genetik sebelum menunjukkan gejala apa pun, tetapi hasilnya tidak selalu 100 persen.
Tes genetik juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi beberapa kondisi berikut:
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.