KOMPAS.com - Lansia menjadi salah satu kelompok rentan yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih terkait kondisi kesehatannya.
Meskipun angka harapan hidup lansia di Indonesia meningkat secara signifikan dalam 60 tahun terakhir, posisi negara kita masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D dalam Webinar Kolaborasi Riset Penuaan yang dalam rangka Peresmian Laboratorium Gerontologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada Jumat (22/3/2022).
Baca juga: 4 Kelompok Paling Berisiko Saat Terinfeksi Covid-19, Salah Satunya Lansia
Dante menjelaskan, meskipun angka harapan hidup lansia meningkat, usia lanjut diikuti dengan penurunan fungsional tubuh yang disebabkan aspek biologis, fisiologis, psikologis, dan sosial.
Ia menambahkan, sebanyak dua dari lima lansia atau 43,22 persen mengeluhkan gangguan kesehatan dalam satu bulan terakhir.
“Satu dari lima lansia (22,48 persen) mengalami sakit dalam satu bulan terakhir,” tutur Dante, Jumat (25/3/2022).
Disebutkan bahwa satu dari empat lansia masih merokok dan rata-rata merokok setiap hari, sementara 5,26 persen lansia dirawat di rumah sakit dalam satu tahun terakhir.
Hal tersebut, lanjut Dante, berakibat pada penyakit tidak menular pada lansia meningkat secara signifikan dibandingkan kelompok umur lainnya, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.
“Selain jumlah penderita penyakit tidak menular yang meningkat, persentase kematian ikut meningkat, akibat kardiovaskular, keganasan, diabetes, meningkat antara tahun 1990 dan 2019,” tuturnya.
Dante menjabarkan, terdapat empat indikator dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia, yaitu:
1. Meningkatkan status gizi dan pola hidup yang sehat
2. Memperluas pelayanan kesehatan bagi lanjut usia
3. Menurunkan angka kesakitan lanjut usia
4. Memperluas cakupan perawatan jangka panjang bagi lanjut usia
Baca juga: 4 Tips Mengatur Pola Makan yang Sehat untuk Lansia
Sementara itu, pemerintah berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan dengan fokus meningkatkan cakupan skrining kesehatan, khususnya penyakit tidak menular pada lansia.
Perluasan deteksi dini di layanan primer dilakukan dengan skrining penyakit penyebab kematian tertinggi sebelum menjadi lansia, sebagai berikut:
1. Usia 0-6 bulan
2. Usia 13-16 tahun
Baca juga: Bisa Berakibat Fatal, Kenapa Banyak Lansia yang Sering Terpeleset di Kamar Mandi?
3. Usia 15-50 tahun
4. Usia di atas 50 tahun
Dante mengungkapkan, pelaksanaan transformasi kesehatan dan kebijakan nasional membutuhkan dukungan stakeholder, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan cakupan skrining kesehatan pada lasia.
Selain itu juga untuk memastikan status gizi dan pola hidup lansia baik, serta menyediakan layanan primer dan rujukan yang kompeten menangani lansia di 34 provinsi.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Lansia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.