优游国际

KOMPAS.com - Berkaca dari Lebaran tahun-tahun sebelumnya, potensi kendaraan menumpuk di rest area jalan tol cukup tinggi.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN), Deddy Herlambang mengatakan, umumnya rest area memicu kemacetan kendaraan di jalan tol.

Sebab, para pemudik terlalu lama beristirahat di rest area, sehingga kendaraan lain mengantre panjang di pintu masuk atau area sekitar rest area.

Untuk itu, dia menilai perlu adanya pembatasan waktu istirahat di rest area jalan tol. Namun, penerapan pembatasan itu akan sulit terealisasi apabila hanya dengan suara imbauan.

"Maka khusus waktu mudik Lebaran perlunya tiket masuk atau parkir berbayar di rest area, sehingga ada waktu progresif bila semakin lama akan semakin mahal biaya parkirnya," ujar Deddy dalam keterangannya, Kamis (20/3/2025).

Baca juga: Pemudik Diimbau Keluar Tol bila Rest Area Penuh, Tarif Tetap Sama

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga mengimbau pengguna rest area di jalan tol untuk menggunakan waktu maksimal 30 menit demi kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, ini bertujuan agar bisa bergantian dengan pengguna rest area lainnya.

"Dan selama di rest area, kami juga imbau untuk tidak berlama-lama, bijaksana menggunakan waktu maksimal 30 menit, supaya bisa bergantian dengan pengunjung rest area lainnya," kata Lisye dalam konferensi pers di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/3/2025).

Pengguna rest area di jalan tol juga dianjurkan untuk take-away (membawa pulang makanan) atau bisa membawa perbekalan dari rumah.