JAKARTA, KOMPAS.com - Industri baja global saat ini menghadapi tantangan besar akibat dominasi produksi China yang mencapai 70 persen.
Produksi baja Negeri Tirai bambu yang melimpah, ditambah dengan penurunan konsumsi domestik, menyebabkan banjirnya produk baja mereka di pasar internasional.
Kondisi ini diperparah dengan kebijakan proteksi perdagangan dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Sayangnya, Indonesia belum mengambil langkah proteksi seperti yang dilakukan Vietnam, sehingga industri baja dalam negeri menghadapi tekanan besar.
Produk baja impor, terutama dari China, yang seringkali tidak memenuhi standar kualitas (substandard), membanjiri pasar, sehingga sulit bagi produsen lokal untuk bersaing.
Baca juga: Kapasitas Pabrik Pipa Baja Terbesar Asia Tenggara 300.000 Ton Per Tahun
Di tengah kondisi pasar global yang sulit, BlueScope Indonesia mengambil langkah strategis dengan mencari peluang proyek-proyek strategis yang dibiayai APBN.
Perusahaan ini membidik proyek-proyek pemerintah seperti program 3 juta rumah dan program makanan bergizi gratis (MBG) melalui pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum.
Vice President Marketing and Sales PT NS BlueScope Indonesia Irfan Fauzie mengatakan, BlueScope Indonesia melihat potensi besar dalam program ini, terutama untuk pembangunan rumah rakyat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.
"Perusahaan menawarkan solusi rangka baja ringan yang efisien dan tahan lama. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya kebiasaan penggunaan rangka baja di Indonesia, baik dari sisi pengguna maupun lembaga pembiayaan," ungkap Irfan menjawab 优游国际.com, Jumat (14/3/2025)
BlueScope Indonesia juga tertarik untuk berpartisipasi dalam pembangunan dapur-dapur gizi. Namun, spesifikasi dan bentuk bangunan yang dibutuhkan masih belum jelas, sehingga perusahaan masih menunggu kepastian dari pemerintah.
Baca juga: Konstruksi Jembatan Pandansimo Pakai Struktur Baja Gelombang, Apa Itu?
Selain itu, perusahaan juga terus berinovasi dan mendiversifikasi produknya untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Langkah ini diterapkan melalui pengembangan penggunaan sandwich panel, yang awalnya digunakan untuk cold storage dan rumah sakit, menjadi solusi untuk camp-camp pekerja di industri pertambangan, minyak, dan gas.
Harapan pada Kebijakan Pemerintah
BlueScope Indonesia menyambut baik kebijakan pemerintah yang mewajibkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk beberapa produk baja impor.
Meskipun masa transisi diberikan hingga Juni 2026, kebijakan ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi industri baja dalam negeri dan menciptakan persaingan yang lebih adil.
Pimpinan Baru
Sebelumnya PT NS BlueScope Indonesia (BlueScope Indonesia) resmi menunjuk Jenny Margiano sebagai Country Director pada 2025.
Dengan pengalaman berkarir lebih dari 30 tahun, Jenny dipercaya untuk memimpin BlueScope Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar Indonesia.
BlueScope Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung proyek strategis nasional, terutama di sektor infrastruktur, dan berinovasi dengan produk-produk baja yang memenuhi standar SNI untuk mendukung proyek-proyek perumahan yang berkelanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.