JAKARTA, KOMPAS.com - Inovasi pembayaran perjalanan di jalan tol tengah dikembangkan menjadi non-tunai, nirsentuh, dan tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Berdasarkan informasi dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), MLFF dirancang sebagai solusi dari masalah antrean kendaraan di gerbang tol (GT) yang mengakibatkan kemacetan dan kerugian.
MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang akan mendeteksi pergerakan kendaraan di jalan tol lewat satelit.
Baca juga: Inovasi Bayar Tol Non-Tunai Tanpa Setop MLFF Dikaji BPKP dan Jaksa
Sementara dari sisi pengguna jalan tol, dibutuhkan electronic On Board Unit (e-OBU) atau aplikasi di gawai pintar yang digunakan untuk melakukan pendeteksian terhadap sistem MLFF.
Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi cepat tanpa setop (cantas) dan nantinya bisa diunduh di PlayStore maupun AppStore.
Melalui aplikasi ini, pengendara yang memasuki jalan tol akan dideteksi kendaraannya oleh sistem kemudian transaksi terjadi dan saldo elektronik pengguna akan terpotong secara otomatis.
Penerapan MLFF terus mundur dari jadwal, yang semula ditargetkan bisa diterapkan pada Juni 2023 hingga kini ditargetkan bisa diuji coba pada Desember 2024 atau awal tahun 2025 di Jalan Tol Bali Mandara.
Menanggapi hal ini, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memperkirakan MLFF akan bermanfaat untuk mengurai kemacetan khususnya pada peak season.
"Saya pikir harus ya, kita harus berkaca ke negara-negara lebih maju, seperti kata Pak Prabowo kita harus selalu punya mimpi besar dengan segala keterbatasan kita, salah satunya MLFF," ujar Dody saat ditemui di kantornya, Jakarta pada Senin (25/11/2024) malam.
Namun saat ini, MLFF masih dikaji ulang oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga jaksa.
"Karena ini bentuknya adalah kontrak, (pihak yang mereview adalah) jaksa, ya mungkin BPKP, mereka lebih berkompeten membaca," lanjut Dody.
Melalui pernyataan Dody, pemerintah juga tidak menutup kemungkinan untuk mengadopsi inovasi lain selain MLFF yang dirasa lebih efektif dan efisien.
"Tapi apakah MLFF itu atau ada teknologi lain? Detik ini saya belum bisa memastikan," tegasnya.
Sebagai informasi, Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang berhasil memenangkan tender proyek MLFF ini adalah PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).
Ada pun pengembangan MLFF diklaim sepenuhnya menggunakan anggaran Pemerintah Hongaria sekitar 300 juta dolar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.