KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk membeberkan alasan terkait rencana divestasi Jalan Tol Trans-Jawa di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
Hal itu seiring mencuatnya kabar bahwa Metro Pacific Tollways Corp (MPTC), operator jalan tol di Filipina, akan mengakuisisi 35 persen saham Jalan Tol Trans-Jawa di PT JTT.
Perusahaan itu terafiliasi dengan Salim Group melalui First Pacific Company Ltd. MPTC juga memiliki 76,3 persen saham di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).
MPTC juga menyebut bahwa proses dokumentasi sudah memasuki tahap akhir, dan penandatanganan diperkirakan akan berlangsung pekan ini.
Dikutip dari laman Keterbukaan Informasi BEI pada Jumat (28/6/2024), Jasa Marga menyampaikan beberapa hal terkait kabar divestasi PT JTT, termasuk tujuannya.
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus menjelaskan, tujuan dari divestasi PT JTT karena Perseroan saat ini memiliki lima proyek jalan tol yang masih dalam tahap pembebasan lahan dan proses konstruksi.
Yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek ll Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, dan Jalan Tol Akses Patimban, dengan total panjang jalan kurang lebih sebesar 400 kilometer.
Untuk itu, proses Equity Financing melalui PT JTT dianggap strategi yang tepat untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan meningkatkan kesinambungan finansial untuk membangun ketahanan Perseroan.
"Perseroan juga akan mendapatkan sumber pendanaan berbasis ekuitas baik untuk pengembangan jalan tol baru, memperkuat struktur permodalan Perseroan, dan tetap menjaga tingkat solvabilitas Perseroan dalam kondisi yang sehat," jelasnya.
Baca juga: Salim Group Akan Akuisisi 35 Persen Saham Jasa Marga di Tol Trans-Jawa
Terkait pertimbangan Perseroan melakukan divestasi JTT kepada MPTC, Jasa Marga masih belum bisa mengungkapkan identitas dari calon mitra strategis.
Sebab, hal itu sebagai bagian dari Confidentiality Agreement dan NDA antara Perseroan dengan para investor serta mengingat kerja sama investasi ini bersifat private.
"Ketika kami telah dapat menyampaikan identitas dari calon mitra strategis maka akan kami sampaikan pada kesempatan pertama," imbuhnya.
Kemudian terkait perkembangan proses divestasi PT JTT sampai dengan saat ini, Jasa Marga juga belum bisa menyampaikan secara detail.
Kembali lagi, karena sebagai bagian dari Confidentiality Agreement dan NDA antara Perseroan dengan para investor serta mengingat kerja sama investasi ini bersifat private.
"Kami hanya dapat menyampaikan bahwa perusahaan mencari mitra strategis yang kredibel, yang secara jangka panjang mampu memahami, mengapresiasi, dan mencari nilai investasi jangka panjang melalui aset PT JTT," tandasnya.
Baca juga: Bocoran Pengelola MLFF, Ada Investor Hongaria hingga Jasa Marga
Kendati begitu, kerja sama investasi antara Perseroan dengan calon mitra strategis dalam program Equity Financing PT JTT saat ini masih berjalan dan dipersiapkan dengan matang melalui proses diskusi dan finalisasi yang seksama dengan calon mitra strategis serta para pemangku kepentingan yang ditargetkan selesai pada tahun 2024
"Perseroan masih akan tetap mempertahankan posisi sebagai pemegang saham mayoritas di PT JTT sehingga Perseroan masih akan memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans-Jawa," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.