优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perhotelan di Bali diprediksi akan membaik pada akhir tahun 2022 dengan kenaikan tingkat hunian (okupansi) mencapai 10 hingga 20 persen.

Hal ini disampaikan oleh konsultan properti, Colliers Indonesia dalam Colliers Quarterly Report Kuartal 1 (Q1) 2022 tentang kondisi pasar hotel di Bali.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat hunian hotel di Bali adalah akses untuk wisatawan asing yang sudah kembali di buka.

Beberapa negara, termasuk Australia, sudah mulai meniadakan aturan lock down dan mengizinkan warganya untuk kembali bepergian.

Baca juga: Kinerja Hotel Jakarta Diprediksi Merosot Selama Ramadhan dan Lebaran

Permintaan akomodasi di Bali akan kian meningkat karena pemerintah memberikan pelonggaran kebijakan karantina.

“Kami berharap ada peningkatan tingkat hunian hotel sekitar 10 sampai 20 persen pada akhir tahun 2022,” ujar Senior Research Executive Colliers Indonesia, Nurul Yonasari dalam rilis yang diterima 优游国际.com, Kamis (14/4/2022).

Untuk menyesuaikan dengan situasi terkini, para pelaku industri perhotelan juga tetap dituntut untuk tak hanya memprioritaskan kebutuhan wisatawan asing namun juga wisatawan domestik.

Meskipun lebih rentan terhadap isu-isu negatif, pasar domestik akan memberikan pengaruh positif yang lebih cepat ketimbang pasar luar negeri.

“Pasar domestik cenderung lebih tangguh. Ini sudah terbukti ketika jumlah turis asing anjlok pasca Bom Bali tahun 2002 lalu. Pasca kejadian itu, wisatawan domestik terus mendorong industri pariwisata di Bali,” papar Nurul.

Baca juga: Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali Masih Didominasi Pebisnis

Pada Q1 2022, pasokan hotel baru di Bali tumbuh lamban. Namun ini merupakan hal yang wajar terhadap kondisi pasar selama pandemi Covid-19.

Meskipun demikian, hingga akhir 2022 Colliers memprediksi ada penambahan 607 kamar hotel. Sedangkan rata-rata pasokan kamar per tahun adalah 186 kamar, mulai tahun 2022 hingga 2025.

Sementara itu, opkupansi hotel di akhir tahun 2022 diprediksi bisa meningkat menjadi 59,8 persen year on year (YoY).

“Seiring dengan peningkatan tingkat hunian kamar, tarif kamar mungkin akan ikut menyesuaikan. Dalam kurun waktu 2022 hingga 2025, rata-rata kenaikan tarif kamar hotel bisa mencapai 7,6 persen per tahun,” tambah Nurul.