Ungkap Ossy, banyak peserta Panel Discussion yang mempertanyakan alasan kehadirannya dalam diskusi bertema geopolitik itu.
Pasalnya, posisi Ossy saat ini dinilai tidak memiliki kaitan erat dengan masalah geopolitik, keamanan, hingga ekonomi global akibat penerbitan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Izinkan saya memberikan klarifikasi sedikit Pak Moderator untuk menjawab audience curiosity yang mempertanyakan mengapa ada Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN berbicara di depan forum geopolitik dan keamanan internasional," katanya.
Menurut Ossy, setiap konflik antar negara tidak hanya memperebutkan soal ideologi, tetapi juga pertanahan.
"Geopolitik dan keamanan internasional dihadapkan dengan pertanyaan yang menjadi urusan kami sehari-hari, mengurus pertanahan, agraria tata ruang, sertifikasi, dan lain-lain," ujarnya.
Ia juga memberikan contoh konflik yang terjadi di Laut China Selatan yang tidak luput dari masalah batas wilayah dan pertanahan.
"Nah mungkin jika Lautan Tiongkok Selatan itu dilakukan pengukuran tanah oleh Kementerian ATR/BPN RI, mungkin di sana akan damai," kata Ossy seraya bergurau.
/properti/read/2025/04/13/201424421/masalah-geopolitik-selalu-melibatkan-pertanahan-dan-tata-ruang