优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kritik Tajam Pelatih Belanda: Sensasi Berlebihan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

优游国际.com - 22/03/2025, 16:46 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Pelatih sepak bola asal Belanda, Robert Maaskant, melontarkan kritik tajam terkait fenomena naturalisasi yang saat ini marak di tim nasional Indonesia.

Pendapat tersebut diungkapkan Maaskant dalam podcast "De Maaskantine" yang ditayangkan di kanal YouTube Sportnieuws.

"Sensasinya terlalu dibesar-besarkan," ujar Maaskant, dikutip dari Sportnieuws.

"Kita sama sekali tidak mengenal tim ini dan hampir tidak pernah melihat mereka bermain."

Baca juga:

Ia juga mengkritik euforia yang berlebihan terhadap rekrutan baru timnas Indonesia.

"Satu-satunya hal yang kita dengar adalah, 'Ya, pemain Belanda itu akan pergi ke sana, dan pemain itu juga, dan pemain itu akan pergi ke sana'. Sekarang ada sepuluh pemain Belanda di starting line-up timnas Indonesia."

Menurutnya, meskipun timnas Indonesia diperkuat oleh pemain yang memiliki pengalaman bermain di Eredivisie, kualitas mereka masih jauh dari standar yang dibutuhkan untuk bersaing di ajang seperti Kualifikasi Piala Dunia.

"Tetapi Australia, yang telah bermain di Piala Dunia selama bertahun-tahun, ternyata terlalu kuat bagi mereka. Mari kita jujur saja. Para pemain ini tidak akan memilih Indonesia jika mereka memenuhi syarat untuk tim nasional Belanda," tambahnya.

Baca juga:

Apakah Pemain Eredivisie Cukup untuk Membawa Indonesia Berprestasi?

Maaskant, yang memiliki pengalaman melatih di delapan klub Liga Belanda, menilai bahwa beberapa pemain naturalisasi seperti Thom Haye, Calvin Verdonk, dan Mees Hilgers memang memiliki kualitas yang baik di Eredivisie.

Namun, ia menegaskan bahwa mereka belum tentu mampu membawa Indonesia meraih prestasi di level internasional dalam waktu singkat.

"Mereka adalah pemain-pemain hebat di Eredivisie, tapi tentu saja grup itu tidak ada apa-apanya di level internasional," jelas Maaskant.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa membangun tim nasional yang kuat tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat hanya dengan mengandalkan naturalisasi.

"Hal itu tidak akan berubah dalam semalam. Anda bergantung kepada para pemain Anda. Jika Anda memiliki pemain-pemain yang biasa-biasa saja di level internasional, Anda tidak boleh berharap untuk memiliki tim hebat dalam waktu semalam," tutupnya.

Baca juga:

Kritiknya muncul setelah kekalahan telak yang dialami Tim Garuda saat menghadapi tim nasional Australia pada matchday ke-7 Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam laga yang berlangsung pada Kamis (20/3/2025) di Allianz Stadium, Sydney, Indonesia harus menelan kekalahan dengan skor 1-5.

Kekalahan tersebut terjadi dalam debut Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia.

Dalam laga kontra Australia, Kluivert menurunkan sepuluh pemain naturalisasi asal Belanda sebagai starter, yang menjadi sorotan utama dalam evaluasi Maaskant.

Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul "".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengingat Janji Fachri Albar ke Istri di 2018, Disebut Kapok Gunakan Narkoba

Mengingat Janji Fachri Albar ke Istri di 2018, Disebut Kapok Gunakan Narkoba

Jawa Tengah
Pertama di Jabar, 600 Perangkat Desa di Bekasi Ikut Bela Negara, Apa Urgensinya?

Pertama di Jabar, 600 Perangkat Desa di Bekasi Ikut Bela Negara, Apa Urgensinya?

Jawa Barat
Pemprov Kaltim Buka Peluang Investasi Rumah Sakit kepada Pengusaha Australia

Pemprov Kaltim Buka Peluang Investasi Rumah Sakit kepada Pengusaha Australia

Kalimantan Timur
 Link Live Streaming Man City vs Aston Villa di Liga Inggris, Kickoff Rabu Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Man City vs Aston Villa di Liga Inggris, Kickoff Rabu Pukul 02.00 WIB

Kalimantan Timur
Berapa Kali Fachri Albar Ditangkap karena Kasus Narkoba?

Berapa Kali Fachri Albar Ditangkap karena Kasus Narkoba?

Kalimantan Timur
PBNU Soroti Produk Halal Tercemar Babi, Gus Yahya: Ada yang Salah

PBNU Soroti Produk Halal Tercemar Babi, Gus Yahya: Ada yang Salah

Sulawesi Selatan
Pengemudi Grab di Bandung Juga Gelar Demo: Penghasilan Kami Makin Kecil

Pengemudi Grab di Bandung Juga Gelar Demo: Penghasilan Kami Makin Kecil

Jawa Barat
Terulang Lagi, Ini Riwayat Kasus Narkoba Fachri Albar Sejak 2018

Terulang Lagi, Ini Riwayat Kasus Narkoba Fachri Albar Sejak 2018

Jawa Timur
Kronologi Mahasiswa S3 Asal Semarang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Yogyakarta

Kronologi Mahasiswa S3 Asal Semarang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Yogyakarta

Jawa Tengah
Polisi Tangkap Artis Fachri Albar Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tangkap Artis Fachri Albar Terkait Kasus Narkoba

Jawa Timur
Artis FA Ditangkap Polres Metro Jakarta Barat Terkait Kasus Narkoba

Artis FA Ditangkap Polres Metro Jakarta Barat Terkait Kasus Narkoba

Sulawesi Selatan
Cerita EAP Ajukan Pembatalan Nikah, Suami Mengaku PNS dan Lulusan UGM, Ternyata Tukang Service Mesin Cuci

Cerita EAP Ajukan Pembatalan Nikah, Suami Mengaku PNS dan Lulusan UGM, Ternyata Tukang Service Mesin Cuci

Jawa Timur
Mengaku Lulusan UGM dan PNS, Pria Beristri di Sukoharjo Nikahi Perempuan dengan Data Palsu

Mengaku Lulusan UGM dan PNS, Pria Beristri di Sukoharjo Nikahi Perempuan dengan Data Palsu

Jawa Timur
Jadwal Liga Inggris Malam Ini, Manchester City vs Aston Villa Kickoff Jam Berapa?

Jadwal Liga Inggris Malam Ini, Manchester City vs Aston Villa Kickoff Jam Berapa?

Kalimantan Timur
Penyaluran BLT Cukai untuk Buruh Rokok di Kudus Dimulai, 50.828 Penerima Dapat Rp600 Ribu

Penyaluran BLT Cukai untuk Buruh Rokok di Kudus Dimulai, 50.828 Penerima Dapat Rp600 Ribu

Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau