优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kritik Tajam Pelatih Belanda: Sensasi Berlebihan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

KOMPAS.com - Pelatih sepak bola asal Belanda, Robert Maaskant, melontarkan kritik tajam terkait fenomena naturalisasi yang saat ini marak di tim nasional Indonesia.

Pendapat tersebut diungkapkan Maaskant dalam podcast "De Maaskantine" yang ditayangkan di kanal YouTube Sportnieuws.

"Sensasinya terlalu dibesar-besarkan," ujar Maaskant, dikutip dari Sportnieuws.

"Kita sama sekali tidak mengenal tim ini dan hampir tidak pernah melihat mereka bermain."

Ia juga mengkritik euforia yang berlebihan terhadap rekrutan baru timnas Indonesia.

"Satu-satunya hal yang kita dengar adalah, 'Ya, pemain Belanda itu akan pergi ke sana, dan pemain itu juga, dan pemain itu akan pergi ke sana'. Sekarang ada sepuluh pemain Belanda di starting line-up timnas Indonesia."

Menurutnya, meskipun timnas Indonesia diperkuat oleh pemain yang memiliki pengalaman bermain di Eredivisie, kualitas mereka masih jauh dari standar yang dibutuhkan untuk bersaing di ajang seperti Kualifikasi Piala Dunia.

"Tetapi Australia, yang telah bermain di Piala Dunia selama bertahun-tahun, ternyata terlalu kuat bagi mereka. Mari kita jujur saja. Para pemain ini tidak akan memilih Indonesia jika mereka memenuhi syarat untuk tim nasional Belanda," tambahnya.

Apakah Pemain Eredivisie Cukup untuk Membawa Indonesia Berprestasi?

Maaskant, yang memiliki pengalaman melatih di delapan klub Liga Belanda, menilai bahwa beberapa pemain naturalisasi seperti Thom Haye, Calvin Verdonk, dan Mees Hilgers memang memiliki kualitas yang baik di Eredivisie.

Namun, ia menegaskan bahwa mereka belum tentu mampu membawa Indonesia meraih prestasi di level internasional dalam waktu singkat.

"Mereka adalah pemain-pemain hebat di Eredivisie, tapi tentu saja grup itu tidak ada apa-apanya di level internasional," jelas Maaskant.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa membangun tim nasional yang kuat tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat hanya dengan mengandalkan naturalisasi.

"Hal itu tidak akan berubah dalam semalam. Anda bergantung kepada para pemain Anda. Jika Anda memiliki pemain-pemain yang biasa-biasa saja di level internasional, Anda tidak boleh berharap untuk memiliki tim hebat dalam waktu semalam," tutupnya.

Kritiknya muncul setelah kekalahan telak yang dialami Tim Garuda saat menghadapi tim nasional Australia pada matchday ke-7 Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam laga yang berlangsung pada Kamis (20/3/2025) di Allianz Stadium, Sydney, Indonesia harus menelan kekalahan dengan skor 1-5.

Kekalahan tersebut terjadi dalam debut Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia.

Dalam laga kontra Australia, Kluivert menurunkan sepuluh pemain naturalisasi asal Belanda sebagai starter, yang menjadi sorotan utama dalam evaluasi Maaskant.

Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul "Pelatih Belanda Kritik Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Sensasinya Dibesar-besarkan".

/jawa-barat/read/2025/03/22/164614588/kritik-tajam-pelatih-belanda-sensasi-berlebihan-pemain-naturalisasi

Terkini Lainnya

Mengenal Skrining Kanker Serviks Lewat Inovasi Deteksi Urin

Mengenal Skrining Kanker Serviks Lewat Inovasi Deteksi Urin

Sulawesi Selatan
Link Live Streaming Arsenal vs Crystal Palace di Liga Inggris, Kickoff Kamis Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Arsenal vs Crystal Palace di Liga Inggris, Kickoff Kamis Pukul 02.00 WIB

Kalimantan Timur
Komnas HAM Temukan Jejak Kepemilikan Sirkus OCI oleh TNI AU pada 1997

Komnas HAM Temukan Jejak Kepemilikan Sirkus OCI oleh TNI AU pada 1997

Jawa Timur
Tangis Mantan Artis Sirkus OCI Pecah di Hadapan DPR,  Tak Digaji, Tak Sekolah, Dipaksa Latihan Sejak Kecil

Tangis Mantan Artis Sirkus OCI Pecah di Hadapan DPR, Tak Digaji, Tak Sekolah, Dipaksa Latihan Sejak Kecil

Jawa Timur
4 Fakta Tugu Biawak di Wonosobo yang Dibangun dengan Dana Rp 50 Juta

4 Fakta Tugu Biawak di Wonosobo yang Dibangun dengan Dana Rp 50 Juta

Jawa Timur
Jansen Manansang Sanggah Tuduhan Pemain Sirkus OCI: Hewan Saja Kami Sayang, Apalagi Manusia

Jansen Manansang Sanggah Tuduhan Pemain Sirkus OCI: Hewan Saja Kami Sayang, Apalagi Manusia

Kalimantan Timur
Pendaki Kenang Pecel Legendaris Mbok Yem di Warung Puncak Gunung Lawu

Pendaki Kenang Pecel Legendaris Mbok Yem di Warung Puncak Gunung Lawu

Jawa Barat
Mbok Yem dan Gunung Lawu, Antara Warung Pecel, Pendaki, dan Legenda Majapahit

Mbok Yem dan Gunung Lawu, Antara Warung Pecel, Pendaki, dan Legenda Majapahit

Jawa Timur
Terowongan Selili Samarinda, Terowongan Pertama di Kalimantan Timur

Terowongan Selili Samarinda, Terowongan Pertama di Kalimantan Timur

Kalimantan Timur
Mbok Yem, Legenda Gunung Lawu yang Selalu Dikenang Para Pendaki

Mbok Yem, Legenda Gunung Lawu yang Selalu Dikenang Para Pendaki

Jawa Timur
25 Tahun Menikah, Pria di Bangkalan Bunuh Istri dan Selingkuhan, Menangis Saat Ingat Anak

25 Tahun Menikah, Pria di Bangkalan Bunuh Istri dan Selingkuhan, Menangis Saat Ingat Anak

Jawa Timur
Hasil Tes Urine Ungkap Fachri Albar Positif Konsumsi Beberapa Jenis Narkotika

Hasil Tes Urine Ungkap Fachri Albar Positif Konsumsi Beberapa Jenis Narkotika

Kalimantan Timur
Kisah Mbok Yem Puluhan Tahun Buka Warung di Gunung Lawu, Jadi Surga bagi Pendaki yang Lelah dan Lapar

Kisah Mbok Yem Puluhan Tahun Buka Warung di Gunung Lawu, Jadi Surga bagi Pendaki yang Lelah dan Lapar

Jawa Tengah
Mbok Yem Berpulang, Warung Legendaris di Puncak Lawu Kehilangan Penjaganya

Mbok Yem Berpulang, Warung Legendaris di Puncak Lawu Kehilangan Penjaganya

Sumatera Utara
Sejoli Tewas Dibunuh di Kos Bangkalan, Ternyata Bukan Suami Istri, Diduga Selingkuh, Pelaku Suami Korban

Sejoli Tewas Dibunuh di Kos Bangkalan, Ternyata Bukan Suami Istri, Diduga Selingkuh, Pelaku Suami Korban

Jawa Timur
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke