KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali turun tangan menertibkan bangunan liar yang berdiri di atas saluran air.
Kali ini, ia memimpin langsung pembongkaran bangunan yang menutupi aliran sungai di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (16/3/2025).
Puluhan bangunan liar yang sebelumnya memenuhi bantaran Kali Sepak kini sudah diratakan.
Dari pantauan di lokasi pada Senin (17/3/2025), hanya puing-puing yang tersisa setelah pembongkaran dilakukan.
Warung-warung semi permanen hingga bangunan permanen yang selama ini berdiri di atas saluran air dibongkar guna mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya.
Dedi menyoroti fakta bahwa lebih dari 5 kilometer saluran air yang seharusnya menjadi jalur aliran air justru berubah menjadi deretan bangunan.
Menurutnya, kondisi ini berkontribusi besar terhadap banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Baca juga:
"Dalam hitungan saya, lebih dari 5 kilometer saluran air yang dikelola PJT (berubah) jadi bangunan, akhirnya banjir melimpah karena air ga ada tempat lari. Sudah di atas gundul, saluran air menyempit, datang ke hilir jadi rumah, ya sudah wassalam," ujarnya dengan nada geram.
Dedi menegaskan bahwa tidak ada pilihan lain jika masyarakat ingin terbebas dari banjir selain mengembalikan fungsi sungai.
"Sungai harus jadi sungai. Kalau sungai jadi rumah, jangan salahkan air kalau rumahnya terendam," tambahnya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71.
Momen Lucu: Warga Minta Tukar Sandal dengan Dedi Mulyadi
Di sela-sela penertiban bangunan liar, terjadi momen unik yang mencuri perhatian. Seorang perempuan berkerudung merah tiba-tiba menghampiri Dedi dan meminta bertukar sandal dengannya.
"Bapak, Bapak, tukeran sandalnya (tuker sandal ya)," ujar perempuan tersebut dalam rekaman video yang diunggah di akun Instagram @dedimulyadi71 pada Selasa (18/3/2025).
Baca juga:
Perempuan itu langsung melepas sandalnya, berjongkok, dan mengambil sandal oranye yang masih dikenakan Dedi.
Sang gubernur pun hanya bisa tersenyum sebelum akhirnya menyerahkan sandalnya dan mengenakan sandal hitam milik perempuan tersebut.