KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperbarui jadwal operasional kereta di Stasiun Sasaksaat, Bandung Barat, dengan memangkas waktu pemberhentian kereta.
Langkah ini diambil setelah sempat viral video penumpang turun dari kereta untuk membeli jajanan di sekitar persilangan rel tersebut.
Peristiwa tersebut menjadi perbincangan di media sosial X (sebelumnya Twitter) pada Minggu (12/1/2025).
Video yang diunggah memperlihatkan beberapa penumpang turun dari kereta untuk membeli makanan dari pedagang kaki lima di sekitar rel. Namun, unggahan tersebut sudah dihapus pada Senin (13/1/2025).
Akun resmi KAI di media sosial X, @KAI121, mengonfirmasi bahwa peristiwa itu terjadi di persilangan antara KA Serayu rute Pasar Senen-Purwokerto dan KA Argo Parahyangan rute Bandung-Gambir, tepatnya di dekat Stasiun Sasaksaat, Cipatat, Bandung Barat.
Baca juga: Ramai soal Penumpang KA Turun di Persilangan Rel untuk Jajan, Ini Kata KAI
Menanggapi kejadian tersebut, Manajer Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, menjelaskan bahwa video tersebut merekam kejadian lama.
Sebelumnya, KA Serayu memang berhenti sekitar 9 menit di area tersebut karena bersilangan dengan KA Argo Parahyangan yang datang dari arah berlawanan.
Namun, mulai 25 Desember 2024, KAI telah memperbarui jadwal operasional untuk mempersingkat waktu pemberhentian.
Kini, KA Serayu hanya berhenti selama 2 menit.
"Dengan perubahan ini, KAI berupaya meningkatkan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan penumpang. Saat ini, sudah tidak ada lagi penumpang yang turun untuk jajan di sekitar rel," jelas Ayep saat dihubungi 优游国际.com, Minggu (12/1/2025).
Dalam jadwal terbaru, KA Argo Parahyangan tiba di Stasiun Sasaksaat pada pukul 12.20 WIB dan berangkat pukul 12.25 WIB. Sementara itu, KA Serayu datang pukul 12.22 WIB dan berangkat pukul 12.24 WIB.
Baca juga:
Terkait perubahan ini, muncul pertanyaan mengenai nasib pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sekitar rel.
Ayep menegaskan bahwa PT KAI tidak memiliki kewenangan dalam mengatur aktivitas pedagang di luar area stasiun.
"Kalau urusan pedagang itu bukan menjadi urusan kami (PT KAI)," tegasnya.
Ayep menganalogikan fenomena ini dengan peribahasa "Ada gula, ada semut," yang mencerminkan hubungan sebab akibat.
Menurutnya, para pedagang sebelumnya hadir karena melihat peluang pasar ketika KA Serayu berhenti cukup lama di lokasi tersebut.
"Dengan waktu berhenti yang lebih singkat, sudah tidak ada lagi aktivitas penumpang yang turun untuk berbelanja," tambah Ayep.
Dengan perubahan jadwal ini, PT KAI berharap dapat menciptakan perjalanan kereta api yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh penumpang, sekaligus mengurangi risiko yang dapat terjadi saat pemberhentian di persilangan rel.
Sumber: 优游国际.com ( Alinda Hardiantoro, Resa Eka Ayu Sartika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.