Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada beberapa rumah dan merenggut dua korban jiwa. Dua korban yang tewas adalah seorang ibu, Luluk Sudarwati (41), dan anaknya yang baru berusia tiga tahun, Kaffa.
Keduanya adalah tetangga dari Aipda Maryudi, anggota Polsek Dlanggu yang rumahnya menjadi titik ledakan.
Ada tiga selongsong kembang api
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, mengungkapkan bahwa ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan hebat di sekitar rumah dan merusak lima rumah lainnya.
Tim gabungan dari Polda Jawa Timur dan tim forensik segera turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan pengumpulan barang bukti.
Salah satu temuan yang cukup mencuri perhatian adalah adanya tiga selongsong sisa kembang api jenis sreng dor, yang dikenal dengan suara ledakannya yang keras.
"Kemudian, ada selongsong sisa kembang api. Jadi, ada tiga selongsong kembang api yang disebut orang sini sreng dor," ungkap AKBP Ihram dalam konferensi pers pada Selasa (14/1/2025).
Barang bukti lain yang ditemukan di lokasi kejadian termasuk serpihan kertas, mesin cuci yang rusak parah, beberapa tabung gas, serta alat pemutar musik.
Tim forensik juga berhasil menemukan bahan-bahan yang diduga terkait dengan pembuatan kembang api, meski hingga kini penyebab pasti dari ledakan tersebut belum dapat dipastikan.
Berdasarkan temuan awal, diduga kuat ledakan tersebut berhubungan dengan bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan kembang api.
AKBP Agus Santosa, Kasubbit Balmet Labfor Polda Jatim, mengungkapkan bahwa di sekitar kamar depan rumah Aipda Maryudi ditemukan jejak bahan oksidator dan klorat, yang merupakan bahan utama dalam pembuatan kembang api.
"Klorat itu adalah bahan isian dari kembang api atau sreng dor, yang mudah meledak jika terpapar panas," jelas AKBP Agus.
Meskipun bahan kimia tersebut berpotensi menjadi pemicu ledakan, pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan apakah klorat adalah penyebab utama.
"Pemicu panas dan faktor lainnya akan kami dalami lebih lanjut di Laboratorium Forensik," tambahnya.
Saat peristiwa terjadi, rumah Aipda Maryudi dalam kondisi kosong, karena ia dan keluarganya tidak berada di tempat.
"Ledakan terjadi saat rumah kosong, karena keluarga pemilik rumah sedang tidak berada di lokasi," ujar AKBP Ihram.
Ledakan juga mengakibatkan kerusakan signifikan pada lima rumah di sekitarnya. Dua rumah rusak parah, dengan atap yang ambruk dan dinding belakang ambrol.
Sebuah mobil pribadi dengan nomor polisi S 1569 PZ terparkir di depan rumah polisi tersebut juga terkena dampak ledakan.
Tim dari Polda Jawa Timur, termasuk tim Gegana, masih berada di lokasi kejadian untuk melanjutkan olah TKP dan memastikan penyebab pasti ledakan tersebut.
Petugas telah memasang garis polisi dengan radius sekitar 10 meter dari lokasi ledakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Barang bukti lain yang diamankan oleh pihak berwenang termasuk lima unit handphone, satu lembar STNK, serta beberapa kapasitor dan tabung LPG.
Barang-barang ini kini sedang diperiksa di laboratorium forensik untuk memastikan relevansinya terhadap penyebab ledakan.
"Saat ini, penyelidikan masih berlangsung, dan kami berharap dapat memberikan penjelasan yang lebih jelas mengenai penyebab ledakan ini setelah hasil pemeriksaan laboratorium keluar," ujar Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií, Icha Rastika)
/jawa-barat/read/2025/01/14/141500988/temuan-selongsong-kembang-api-di-lokasi-ledakan-rumah-polisi