Nikita Mirzani ditahan dalam kasus dugaan pemerasan, pengancaman, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada Selasa (5/3/2025).
Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial, Fitri Salhuteru mengimbau para pendukung Nikita untuk tidak bersikap emosional dan tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
"Bijaklah dalam menilai suatu masalah. Jangan berbicara seolah-olah Niki tidak bersalah atau menganggap penahanannya sebagai pengalihan isu. Lebih baik temani dia daripada mencari atensi yang justru memperkeruh keadaan," tulis Fitri Salhuteru dalam unggahannya, dikutip Kamis (6/3/2025).
Fitri Salhuteru juga menegaskan bahwa kasus ini melibatkan korban yang turut mengalami penderitaan.
"Dugaan pemerasan ini ada korbannya. Mereka pun menderita, terlepas dari urusan skincare yang menjadi latar belakangnya," imbuh Fitri Salhuteru.
Fitri Salhuteru mengajak masyarakat untuk mengawal kasus ini dengan cara yang benar dan tidak terpancing opini yang tidak berdasar.
"Siapa pun yang benar nanti, mari kita bela kebenaran dengan jalan yang benar. Jangan sampai tindakan segelintir orang mengatasnamakan kepentingan rakyat, padahal ada dugaan kejahatan di dalamnya," tutur Fitri Salhuteru.
Sebagai sahabat, Fitri mengaku tetap mendukung Nikita, tetapi ia menegaskan bahwa semua pihak harus menghormati hukum yang berlaku.
"Ikuti saja prosesnya, kawal persidangan dengan cara yang patut," tutup Fitri Salhuteru.
Dalam unggahannya, Fitri memposting video saat Nikita ditahan di Serang pada 2022 karena pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE terkait Dito Mahendra.
Fitri Salhuteru mengabadikan berbagai momen saat dirinya menemani Nikita sampai akhirnya ia dinyatakan bebas.
Fitri dan Nikita diketahui dulu merupakan sahabat sebelum hubungan keduanya renggang pada 2023.
Kini, Nikita Mirzani menghadapi kasus dugaan pemerasan yang dilaporkan Reza Gladys.
Kasus ini bermula dari produk skincare milik Reza Gladys diulas secara negatif oleh Nikita Mirzani hingga bermuara ke laporan Reza Gladys ke Polda Metro Jaya pada 3 Desember 2024.
Reza Gladys mengaku menjadi korban pemerasan oleh Nikita Mirzani dan asistennya, Mail Syahputra, dengan total nilai mencapai Rp 5 miliar.
/hype/read/2025/03/06/115303166/usai-nikita-mirzani-ditahan-fitri-salhuteru-bijak-lah-menilai-masalah-ikuti