Armand mengatakan, lebih mengandalkan penghasilan dari panggung karena penghasilan yang didapat juga lebih jelas.
"Kalau dari panggung udah otomatis uangnya uang fresh istilahnya," ucap Armand dikutip dari YouTube Ferdy Element.
"Karena lo manggung langsung dibayar," imbuhnya.
Hasil menyanyi dari satu panggung ke panggung lainnya, disebut Armand bisa digunakan untuk membeli mobil hingga rumah.
"Kalau bicara apakah bisa hidup? Oke, iya bisa, bagus," tutur Armand.
"Gue bisa beli mobil, gue bisa beli rumah dan sebagainya," lanjutnya.
Tapi sisi manis penghasilan dari panggung itu berbanding terbalik dengan penghasilan dari royalti lagu.
"Yang enggak jelas kayak royalti. Apalagi dunia rekaman di Indonesia, baru lumayan agak rada bener ketika waktu Sony Music masuk sini, ada sedikit perubahan, sudah mulai royalti," ujar Armand.
"Sony yang pertama kali sistem royalti walaupun jauh dari sempurna, itu juga banyak siluman banget," kata Armand.
Meskipun jauh dari sempurna, tapi bagi Armand royalti saat ini sudah jauh lebih baik dibanding zaman dulu.
"Sekarang ya naik turun, kalau kalau sekarang paling tidak udah mending," ujar Armand.
"Udah ada publishing yang bener. Kalau dulu kan tumpang tindih, publishing sama label sama," jelasnya.
Armand kemudian menyebut pada zaman dulu mereka hanya mengenal yang disebut bonus jika album sukses di pasaran.
"Kalau dulu kan bonus. (Besar) bonusnya kan semaunya dia," jelas Armand.
Armand kemudian memberikan contoh saat album mereka Dunia yang dirilis tahun 1995, dengan hits seperti "Janji" dan "Nirwana" banyak dinyanyikan orang.
"Mendiang Koh Ahyat kita datang (bilang) 'ini kayaknya meledak deh, karena di gang-gang, gue makan di pinggir jalan pengamen bawain, jawabannya apa? 'Iya sih lumayan, ini gue kasih bonus,'" kata Armand.
"Tanda tangan dicek Rp 10 juta satu orang, mungkin aja seharusnya Rp 100 juta, kita enggak tahu kan," sambungnya.
/hype/read/2024/07/19/144533766/gigi-punya-banyak-album-sukses-armand-maulana-bandingkan-penghasilan-dari