ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Selamat Jalan Remy Sylado, Sang Sastrawan Serba Bisa...

Sastrawan besar dan seniman serba bisa Remy Sylado kini telah benar-benar menempuh perjalanannya ke Firdaus.

Remy Sylado meninggal dunia pada Senin (12/12/2022) pukul 10.30 WIB.

Namun, Remy Sylado tidak pergi begitu saja. Jasadnya boleh tiada, tetapi karyanya masih terus mengalir seperti sungai.

Istri Remy Sylado, Emmy Tambajong, mengungkap beberapa tanda dan kronologi saat suaminya berpulang. Berikut rangkuman ÓÅÓιú¼Ê.com:

Kronologi Remy Sylado meninggal dunia

Beberapa hari belakangan, kondisi Remy yang sedang stroke kian menurun.

Remy kehilangan nafsu makan, tutur katanya juga sering kehilangan arah.

"Dari kemarin dia enggak makan, terus perutnya bengkak besar. Dia terus kesakitan, sepanjang malam dia mengerang. Saya putuskan besok saya bawa ke IGD RS Duren Sawit," kata Emmy saat ditemui di rumah duka di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (12/12/2022).

Emmy pun segera menelepon pihak rumah sakit dan meminta ambulans untuk datang menjemput sebelum jam 12.00 Senin siang.

Namun, saat pihak rumah sakit datang dan hendak menjemput Remy, sang sastrawan telah mengembuskan napas terakhirnya.

Permintaan maaf untuk istri

Dua hari sebelum meninggal dunia, sastrawan bernama asli Japi Panda Abdiel Tambajong itu sempat meminta maaf kepada istrinya.

"Dia juga bilang minta maaf dan sepanjang malam omong terus, 'tolong doakan saya'," ucap Emmy.

Remy Sylado bahkan sudah menyinggung tentang kematian.

"Dua hari sebelumnya dia omong, 'mungkin saya enggak di sini lagi. Maafkan saya.' Tapi saya bilang, kita berdoa kita masih bisa merayakan Natal, jadi masak ketupat," lanjutnya.

Siapkan naskah

Meski dalam kondisi sakit, daya kreativitas dan semangat menulis Remy Sylado tak juga luntur.

Ada satu naskah yang sedang dibuat oleh Remy sebelum dia meninggal dunia.

Naskah itu berjudul Brower, cerita tentang tentara Belanda dan tentara Jepang pada era penjajahan di Indonesia.

"46 tahun selama saya menjadi istrinya, dia kalau ngetik tidak bisa diganggu. Padahal ada cerita bagus loh. Ceritanya tentang tentara Belanda, judulnya Brower," tutur Emmy Tambajong.

Emmy menyebut, cerita tersebut menjadi relevan dan dekat karena dia dan Remy pernah tinggal di Semarang, latar tempat dalam naskah tersebut.

Pada hari-hari menjelang kematiannya, cerita itu seperti menjadi beban Remy sebagai penulis novel.

"(Naskah itu) belum digarap, setiap kali wartawan ke sini, dia cerita. Kisah itu masih jadi beban dia," tutur Emmy.

"Selama dia sakit, dia membuat catatan-catatan kecil. Jadi walaupun dia stroke, daya ingatnya luar biasa," lanjutnya.

Peristirahatan terakhir Remy Sylado

Jenazah Remy Sylado dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022) pukul 11.00 WIB.

Sebelum dimakamkan, keluarga telah menggelar misa requiem, Senin, pukul 19.30 WIB.

Setelah itu, telah dilangsungkan ibadah tutup peti sebelum jenazah Remy Sylado dimakamkan.

Penulis novel Kerudung Merah Kirmizi itu meninggal dunia setelah tiga kali terkena stroke.

Sebelum stroke, Remy Sylado diketahui sakit dalam beberapa bulan terakhir.

Remy sempat dibawa dibawa ke RS Tarakan setelah Anies Baswedan menjenguknya. Remy juga sempat menjalani operasi hernia.

/hype/read/2022/12/13/113418766/selamat-jalan-remy-sylado-sang-sastrawan-serba-bisa

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke