优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Bukan Keberuntungan, Ini Penyebab Raffi Ahmad Bisa Sukses

Kesuksesan itu tentu bukan didapat dari keberuntungan.

Mulai masuk ke dunia hiburan sejak usia belasan tahun, Raffi Ahmad menceritakan apa saja yang dia lakukan, kebiasaan-kebiasaannya yang mungkin membuatnya bisa seperti sekarang dan mungkin tidak semua orang bisa melakukannya.

Tidak pernah menyerah

Tidak semua bisnisnya berjalan lancar sesuai keinginan. Namun Raffi Ahmad bukan oran yang mudah menyerah. Jika di satu hal gagal, dia akan mencari kesempatan lain.

Seperti ketika ia tidak begitu sukses dengan film Rafathar (2017).

"Karena filmnya disebut gagal ya enggak rugi guanya, tapi bukan film yang fantastis, salah juga kalau gue mikir gue bikin film buat kenang-kenangan," ucap Raffi.

Gigih

Kegigihan Raffi dalam bekerja ini membuat Deddy Corbuzier takjub. Betapa tidak, Raffi bisa tahan menjalani lima syuting dalam sehari, Deddy menolak syuting karena waktu tidak terkejar.

"Lu kok bisa satu hari, ini orang syuting lima kali, tidur cuma dua jam sehari, gimana caranya lu tidur dua jam?" kata Deddy.

Menyukai pekerjaan

Meskipun waktu tidur yang jauh dari kata cukup, Raffi Ahmad mengaku senang dengan apapun yang dikerjakannya. Terutama ketika dia menjadi presenter kemudian bertemu banyak orang baru.

"Saat jadi host kita kan ketemu orang, kita ngobrol, secara enggak langsung tuh kita bisa dapet sesuatu dari dia," kata Raffi.

Otak selalu berpikir

Dalam tidur dua hingga tiga jam setiap harinya, Raffi masih merasa otaknya tidak bisa ikut istirahat. Ada kalanya ia tiba-tiba terbangun dan teringat untuk melakukan sesuatu.

"Gue tuh enggak bisa diem, otak gue selalu berpikir. Gue tuh bisa mau tidur tiba-tiba harus ini dulu, atau jam 03.00 subuh tiba-tiba bangun kaget," ujar suami Nagita Slavina itu.

Belajar dari senior

Tidak hanya itu, Raffi juga mempelajari kesuksesan orang-orang lain yang sudah lebih lama terjun di dunia hiburan tapi bisa tetap eksis. Seperti Deddy Corbuzier.

Raffi mengaku ia belajar bagaimana Deddy yang saat itu sudah ada di atas sebagai magician, tiba-tiba turun lagi ke bawah untuk memulai sebagai presenter.

"Itu yang gue pelajari, saat mentok, saat orang itu ngerasa besar, terus dia ngerasa besar terus, terus dia lupa, yang namanya waktu akan terus berlalu, kita cuma mengenangnya," ucap Raffi.

"'Honor gue segitu kemarin,' itu kemarin bos, tahun kemarin bos, ini lima tahun lalu bos," sambungnya.

Menjaga hubungan baik

Raffi mengakui pentingnya menjalin hubungan baik dengan semua orang. 

"Untungnya gue menjalin hubungan baik dengan semuanya, dari lapisan bawah sampai lapisan atas, dan semua TV kan ada saat semuanya berkembang, merekapun jadi orang-orang yang hebat," tuturnya.

"Link kita terjaga semuanya, itu yang membedakan kita sebenarnya," sambung Raffi menjelaskan.

Tak berhenti belajar

Ketika menemukan hal baru, Raffi akan langsung mempelajarinya, seperti ketika awal menjadi presenter, dia sempat bingung ketika pertanyaan habis dan durasi masih ada.

Akhirnya Raffi belajar pada orang televisi bagaimana mengatasi hal tersebut.

"Gue sampai ngikut gimana dia bikin script, gue orangnya begitu. Jadi itu yang gue pelajarin, sebenarnya gue orangnya kepo dan suka mempelajari," tutur Raffi.

Percaya kerja keras akan membuahkan hasil

Raffi merasa istirahat singkatnya itu sudah cukup untuk membuatnya kembali bekerja. Dilahirkan dari keluarga biasa, Raffi hanya percaya satu hal, kalau ingin sukses harus kerja keras.

"Mau sukses, ya harus capek, gue percaya tuh 'no pain no gain,' itu gue percaya," kata Raffi.

/hype/read/2020/10/05/082105466/bukan-keberuntungan-ini-penyebab-raffi-ahmad-bisa-sukses

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke