JAKARTA, KOMPAS.com - Berbelanja pakaian baru tentu menjadi hal menyenangkan dan disukai banyak orang.
Pakaian baru yang dijual di mal, pasar, atau butik masih terlihat dan memiliki aroma yang baru. Kondisi ini membuat banyak orang langsung mengenakannya tanpa mencucinya terlebih dulu lantaran tidak terlihat kotor.
Baca juga: 8 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci
Mereka mengindahkan bahwa pakaian tersebut telah dicoba banyak orang di toko sebelum kamu membelinya, jadi kuman apa pun yang ditinggalkan akan tetap ada di kain.
Semua ahli kain dan binatu merekomendasikan setidaknya mencuci pakaian baru sebelum mengenakannya untuk pertama kali, terutama jika memiliki kulit sensitif atau berbelanja untuk bayi.
Richard Handel, ahli binatu dari Consumer Reports, mengatakan ada bahan kimia dari proses pembuatan dan penyelesaian garmen yang masih menempel di pakaian serta menyebabkan reaksi pada seseorang yang memiliki kulit sensitif.
Karen Leonas, profesor ilmu tekstil di North Carolina State University, menjelaskan bahan kimia ini, termasuk surfaktan, bahan kimia untuk pemutih, dan pelumas.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Kapur Barus dari Pakaian agar Kembali Segar
Sebagian besar bahan kimia yang digunakan dalam proses ini dimaksudkan untuk tetap berada di dalam kain.
Namun, kata Leonas, selama produksi, ada beberapa langkah dapat menambahkan bahan kimia ini dan terkadang akan membuatnya terlalu jenuh.
"Bahan kimia dan pewarna yang terlalu jenuh yang berada di permukaan itulah yang ingin kamu bersihkan sebelum mengenakan pakaian baru," ucap Leonas disadur dari Consumer Reports, Senin (14/4/2025).
Bagi pembeli, tidak ada cara mengetahui bahan kimia apa yang digunakan karena merek tidak diwajibkan untuk mengungkapkan informasi ini pada label pakaian.
Menurut Leonas, biasanya, semua bahan kimia yang mudah berpindah ke kulit atau pakaian lain akan hilang pada pencucian pertama.
Baca juga: 6 Kesalahan Mencuci yang Membuat Warna Pakaian Cepat Pudar
Begitu pun membeli pakaian yang terbuat dari serat alami bukan berarti tidak ada bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Para peneliti di Spanyol menguji pakaian yang terbuat dari serat alami dan sintetis untuk mengetahui keberadaan formaldehida, salah satu dari sekian banyak bahan kimia yang digunakan dalam produksi pakaian.
Kadar yang ditemukan berada di bawah batas standar Uni Eropa, tetapi pada lima dari 12 kategori pakaian yang diuji, pakaian yang terbuat dari katun organik memiliki kadar lebih tinggi daripada katun biasa.
Kabar baiknya, setelah pencucian dan pengujian ulang, tidak ditemukan jejak formaldehida pada sampel mana pun yang mereka uji.
Baca juga: 5 Penyebab Pakaian Berbau Setelah Dicuci