JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran pembuangan wastafel tak jarang menjadi tempat pembuangan berbagai sisa makanan dan lemak usai mencuci piring.
Saluran ini dipasang di bagian bawah wastafel dapur dan menggunakan pisau untuk menggiling sisa makanan menjadi potongan-potongan cukup kecil untuk terbawa ke dalam sistem pipa.
Baca juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dibuang ke Saluran Pembuangan Wastafel
Ini adalah cara bersih, cepat, dan ramah lingkungan untuk membuang sampah dapur karena makanan masuk ke sistem air, bukan ke tempat pembuangan sampah.
Namun, beberapa makanan yang masuk ke saluran wastafel dapat menyumbat pipa ledeng atau merusak bilahnya.
Hal ini dapat memakan biaya mahal untuk perbaikan, jadi penting mengetahui apa saja yang tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan wastafel demi memastikan masa pakai yang lama.
Dikutip dari Better Homes and Gardens, Senin (31/3/2025), berikut sejumlah sisa makanan yang tidak boleh dibuang ke saluran wastafel.
Namun, sebenarnya, ampas kopi adalah salah satu benda terburuk yang dibuang ke saluran pembuangan wastafel karena dapat membentuk lumpur dan menyumbat pipa.
Ampas kopi paling baik dibuang melalui pengomposan sehingga nutrisinya dapat dimanfaatkan.
Baca juga: Jangan Biarkan Piring Kotor Terlalu Lama di Wastafel, Ini Alasannya
Selanjutnya, sisa makanan yang tidak boleh dibuang ke saluran wastafel adalah kulit kentang.
Kulit kentang dapat menciptakan kekacauan lengket yang menyebabkan penyumbatan pipa. Setelah kulit kentang melewati bilah-bilah pembuangan sampah dan masuk ke pipa, kulit kentang akan tergenang air dan terurai menjadi cairan kental.
Jumlah kecil mungkin tidak terlalu berbahaya pada awalnya, tetapi jumlah lebih besar dan penggunaan terus-menerus dapat menyebabkan masalah.
Hasil bumi biasanya aman dibuang ke saluran pembuangan wastafel, tetapi sayuran berserat tertentu, seperti seledri, llabu, lobak, kangkung, dan asparagus, dapat tersangkut di bilah dan menyebabkannya tidak berfungsi.
Selain itu, ingatlah melepaskan stiker dari kulit buah dan sayuran sebelum meletakkanya di tempat pembuangan. Stiker ini dapat menempel pada bilah atau pipa dan menyebabkan penyumbatan.
Untuk kulit kentang dan sayuran, tumpukan kompos atau tempat sampah organik adalah pilihan pembuangan paling ramah lingkungan.
Baca juga: Berapa Lama Boleh Membiarkan Piring Kotor di Wastafel?