JAKARTA, KOMPAS.com - Mencuci pakaian bisa menjadi masalah besar bila menggunakan atau tinggal di lingkungan dengan air sadah.
Pasalnya, air sadah dapat meninggalkan noda pada pakaian, seprai, dan handuk serta membuatnya terlihat kusam dan terasa kasar di kulit.
Selain itu, air sadah dapat meninggalkan residu tepung pada pakaian yang baru saja dicuci.
Baca juga: Cara Membersihkan Noda Air Sadah pada Kloset
Kadar kalsium dan magnesium yang tinggi ini menyebabkannya menempel pada kain dalam muatan cucian serta membuat pakaian dan linen terasa kaku dan ditutupi dengan residu yang memudarkan warna, kecuali jika air tersebut diolah baik.
Pada air yang terlalu sadah, serat kain benar-benar dapat pecah dan membuat lubang.
Jika menggunakan sistem air kota, petugas dapat memberi tahu Anda tingkat kandungan mineral dalam pasokan air Anda.
Ada juga perusahaan yang akan menguji pasokan air Anda. Pengujian sangat penting jika Anda menggunakan air sumur.
Nah, dikutip dari The Spruce, Kamis (31/5/2024), berikut lajari cara mengatasi noda air sadah pada pakaian serta dapatkan hasil lebih baik dan bersih untuk cucian.
Baca juga: Cara Membersihkan Noda Air Sadah yang Membandel di Kloset
Ada sejumlah masalah yang timbulkan air sadah pada pakaian atau kain, seperti berikut ini.
Ini berarti detergen harus digunakan hingga 30 persen lebih banyak dan pada suhu air yang lebih tinggi dari biasanya untuk mendapatkan hasil pembersihan terbaik.
Detergen cair lebih baik untuk mencuci pakaian jika memiliki air sadah karena mengandung bahan yang tahan terhadap kesadahan air.
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Air Sadah dengan Bahan Alami
Selain itu, dapat menambahkan 118 mililiter boraks cucian ke setiap cucian. Boraks berfungsi sebagai pelembut air dan meningkatkan kinerja beberapa bahan dalam detergen.
Detergen cucian buatan sendiri sering kali mengandalkan sabun murni sebagai bahan dasarnya. Sayangnya, sabun tidak bekerja baik dalam air sadah.