Mereka akan mulai berkeliaran, menyerang benda mati, hewan, dan manusia. Tanda pada tahap ini bisa bertahan satu sampai tujuh hari, yang mana disorientasi dan kejang akan mengikuti.
Tahap paralitik: Tahap ini dapat berkembang setelah tahap prodromal atau tahap geram dan biasanya berkembang 2-4 hari setelah gejala pertama.
Kelumpuhan tenggorokan dan otot rahang dapat terjadi sehingga mulut berbusa. Gejala lainnya adalah sesak napas, tersedak, lemas, gagal napas, dan akhirnya kematian.
Baca juga: 6 Cara Membuat Anjing Tua Tetap Muda dan Aktif
Virus biasanya diinkubasi dari 2-8 minggu sebelum tanda-tanda terlihat, meskipun penularan virus dapat terjadi paling cepat 10 hari sebelum tanda atau gejala muncul.
Air liur yang terinfeksi berjalan melalui saraf dan sumsum tulang belakang menuju otak.
Begitu otak terinfeksi, virus berkembang biak lalu menyebar ke kelenjar ludah dan saat itulah gejalanya muncul.
Jika anjingmu digigit atau dicakar oleh hewan lain, mereka harus segera menemui dokter hewan.
Jangan menunggu tanda atau gejala muncul dengan sendirinya karena sudah terlambat untuk menyelamatkan anjingmu.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Virus Rabies yang Menyerang Anjing dan Kucing
Bertentangan dengan apa yang diyakini orang, ada lebih dari satu cara anjing dapat terinfeksi virus rabies.
Yang paling umum adalah melalui gigitan hewan rabies karena hewan yang terinfeksi rabies mengeluarkan virus dalam jumlah besar dalam air liurnya.
Namun, rabies juga dapat ditularkan jika air liur hewan yang terinfeksi bersentuhan dengan goresan, luka terbuka, atau area seperti mulut, mata, atau hidung.