JAKARTA, KOMPAS.com – Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan yang sering dipelihara beberapa orang karena memiliki tampilan menarik. Ikan mas datang dalam beragam jenis dengan ciri khas tersendiri.
Ikan mas koki Comet, misalnya, adalah jenis ikan paling umum dikenali. Ikan mas koki memiliki tubuh panjang, hadir dalam berbagai warna putih, coklat, emas, dan merah, serta tumbuh sangat besar dan cepat.
Disadur dari The Spruce Pets, Minggu (25/9/2022), ada beberapa jenis ikan mas koki yang tidak kalah unik dan menarik seperti jenis Comet. Apa saja?
Baca juga: Berapa Kali Ikan Mas Koki Harus Diberi Makan? Ini Panduannya
Shubunkin adalah ikan mas koki yang mirip dengan Comet. Tubuhnya sama-sama panjang, tetapi siripnya lebih panjang dan tubuhnya memiliki warna calico—campuran warna hitam, merah, putih, dan biru.
Jenis ikan mas koki satu ini bisa dipelihara di kolam luar rumah dan akuarium serta memiliki tubuh sepanjang 30-35 sentimeter (cm).
Sarasa, yang juga disebut Painted Goldfish, adalah ikan mas koki yang tampilannya menyerupai ikan koi Kohaku.
Sebab, pola warnanya adalah merah terang dan putih. Ikan mas koki jenis Sarasa memiliki tubuh dan sirip yang panjang serta bisa dipelihara di luar atau dalam rumah.
Baca juga: Ikan Mas Koki Keracunan Nitrat? Ini 6 Solusinya
Fantail adalah salah satu jenis ikan mas koki kategori mewah. Mereka dibiakkan untuk memiliki ekor ganda yang menyatu di sepanjang tepi punggungnya.
Ikan mas koki fantail bertubuh sedang hingga pendek sehingga kesulitan untuk berenang. Ikan mas koki jenis Fantail hanya boleh dipelihara di akuarium dalam ruangan.
Kesulitannya berenang membuatnya bergerak cukup lambat dan sulit bersaing mendapat makanan yang dikerubungi ikan yang berenang cepat. Jika dipelihara di kolam luar rumah, mereka bisa menjadi mangsa.
Baca juga: Kenali, 6 Penyebab Ikan Mas Koki Berubah Warna Jadi Hitam
Ikan mas koki jenis Oranda memiliki ekor ganda seperti Fantail, tetapi lebih terkenal karena massa gelembung bernama wen di kepalanya.
Wen adalah pertumbuhan jaringan kulit jinak yang bisa tumbuh terlalu cepat jika pola makannya tidak dijaga dan genetikanya tidak normal.
Wen yang tumbuh terlalu besar harus dipangkas dokter hewan. Jangan lakukan pemotongan sendiri guna menghindari kerusakan pada jaringan matanya yang halus.