JAKARTA, KOMPAS.com - Scabies merupakan jenis penyakit kulit yang dapat menyerang kucing, termasuk kucing peliharaan.
Penyakit kulit ini disebabkan oleh parasit atau tungau bernama Sarcoptes scabiei yang bersarang dan bertelur di bawah kulit.
Scabies pada kucing dapat menyebabkan gatal-gatal yang membuat kucing suka menggaruk, mengalami bulu rontok atau pitak, kulit iritasi atau kemerahan, hingga mendapatkan luka atau koreng.
Baca juga: Mengenal Penyakit Scabies pada Kucing, dari Jenis hingga Penyebabnya
Jika kucingmu terindikasi mengalami scabies, kamu harus segera mengobatinya ke dokter hewan dan tidak boleh membiarkannya begitu saja.
"(Kucing terkena scabies) bawaannya ingin menggaruk saja, apalagi saat malam hari itu semakin parah," jelas Mirza saat dihubungi 优游国际.com baru-baru ini.
Ketika kucing yang terkena scabies dibiarkan, Mirza mengatakan bahwa tungau menyerap nutrisi dari menghisap darah kucing.
Baca juga: Scabies dan Jamur pada Kucing Berbeda, Kenali Keduanya
Jika dibiarkan, semakin lama kucing yang mengidap scabies akan semakin kurus. Dalam keadaan parah bisa mengalami malnutrisi (tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi).
"Jadi (kucing yang terkena scabies) pelan-pelan juga akan lewat (mati) gitu. Dan lebih parahnya lagi terkena ke manusia," tambah Mirza.
Secara garis besar, kucing yang terkena scabies harus diobati ke dokter hewan, karena penyakit kulit ini tidak akan mungkin sembuh sendiri.