Selain karena harganya yang relatif terjangkau, karpet dapat mempercantik ruangan dengan mudah, menutupi lantai yang retak atau rusak, memberi kelembutan dan kenyamanan di bawah kaki, memberi kehangatan., serta meredam kebisingan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua karpet bisa digunakan dan cocok dengan gaya ruangan.
Misalnya, soal warna, ada warna karpet tertentu yang harus selalu Anda hindari jika ingin menjamin skema yang menarik, modern, dan abadi.
Warna karpet benar-benar dapat mengubah desain interior. Namun, jika salah memilih warna karpet, bisa mendapatkan lebih banyak ruginya daripada manfaatnya.
Memilih warna karpet yang tepat dan sesuai dengan dekorasi ruangan bisa menjadi proses yang membingungkan karena ada begitu banyak pilihan.
Nah, untuk membantu Anda agar tidak salah memilih, berikut sejumlah warna karpet yang harus dihindari di rumah dilansir dari Homes & Gardens, Rabu (21/1/2024).
Namun, abu-abu secara perlahan digantikan oleh beige—warna netral yang baru. Pada dasarnya, warna beige bersifat hangat.
Warna lembut ini dapat digunakan untuk menciptakan dasar skema ruangan yang abadi dan tahan lama.
Emma Cassidy, Kepala Desain Kreatif di Brintons—perusahaan karpet asal Inggris—mengatakan warna netral tidak terlalu kuat dan tidak menuntut perhatian.
Sebaliknya, warna ini memberikan kesan tenang dan fungsionalitas yang tidak dapat dimiliki oleh warna lain.
Putih
Putih adalah salah satu warna terpenting dalam desain interior. Namun, putih menjadi warna karpet yang harus dihindari di rumah apabila memiliki anak kecil.
Sebab, karpet putih rentan kotor, memperlihatkan tumpahan dan noda yang tidak sedap dipandang, serta membuat rumah terasa klinis dan dingin.
Rachel Chudley, kreatif dan desainer interior utama di Rachel Chudley Interior Design, menjelaskan, saat bekerja dengan warna netral, satu-satunya aturan adalah menghindari lantai berwarna putih.
Warna netral bekerja baik di galeri karena dapat menciptakan kanvas kosong, yang sempurna untuk fokus pada satu karya seni, tanpa terganggu oleh apa pun.
Namun, di ruang keluarga, Anda memerlukan sentuhan warna untuk menambah kedalaman dan memantulkan cahaya di sekitar ruangan.
Jika lebih menyukai karpet berwarna pucat, cobalah karpet yang lebih tahan pakai. Sisal adalah pilihan bagus di rumah tangga yang sibuk serta tahan pakai dengan kilau halus.
Karen Haller, spesialis psikologi warna dan penulis buku terlaris, The Little Book of Color, bila menggunakan warna dalam konteks yang salah, akan menciptakan perilaku yang tidak diinginkan.
"Merah adalah contoh bagus dari teori ini. Itu adalah satu-satunya warna yang kita tidak bisa hidup dalam jumlah banyak," ucap Karen.
Ada baiknya menyadari dampak mendalam warna terhadap pola pikir kita dan memikirkan warna apa yang baik untuk kesehatan.
Karena alasan ini, Karen menghindari warna karpet merah dan hanya menggunakan warna yang membuat stres ini dalam dosis kecil, kecuali warna tersebut benar-benar sesuai dengan Anda.
Jika menyukai warna merah tetapi khawatir dengan asosiasi negatifnya, cobalah sesuatu yang lebih halus.
Ruth Mottershead, Direktur Kreatif di Little Greene, menyarankan menggunakan warna yang bersahaja, seperti kelabu tua dan coklat, merupakan sentuhan halus terhadap alam serta melengkapi keindahannya dengan bahan-bahan alami, seperti anyaman, rotan, dan finishing batu.
Hitam
Hitam mungkin tampak seperti pilihan bagus untuk lantai, tetapi Anda salah. Kebalikan dari warna putih, Anda mungkin percaya warna karpet hitam baik untuk rumah tangga yang sibuk.
Namun, kenyataannya hitam menjadi warna karpet yang harus dihindari di ruangan karena menyoroti kotoran yang sama banyaknya, bahkan lebih banyak, dibanding karpet putih, terutama jika Anda memiliki hewan peliharaan.
Meski tampak merupakan pilihan yang ampuh untuk menyamarkan kotoran, karpet hitam juga cenderung menumpuk kotoran seiring berjalannya waktu.
Hal ini juga membuat sulit untuk mengetahui area mana yang benar-benar bersih. Jadi, sebaiknya gunakan hitam dengan aksen lebih kecil, seperti karpet bergaris hitam putih.
Lucy Searle, Pemimpin Redaksi Homes & Gardens, memperingatkan ungu adalah warna yang cukup menentukan. Begitu berkomitmen pada warna karpet ungu, Anda juga berkomitmen pada terbatasnya jumlah warna yang dapat digunakan untuk melengkapinya.
Saat memilih karpet ungu, terutama untuk ruang keluarga, Lucy menyarankan berinvestasi pada karpet yang lebih mirip cream klasik daripada ungu cerah, yang akan lebih mudah dikoordinasikan serta didekorasi ulang.
Itu tidak berarti harus menghindari desain dekoratif yang kuat pada karpet. Menurut Jessica Bennett, pemilik dan desainer Alice Lane Interiors, desain yang sangat bermotif adalah keputusan berani, tetapi jika Anda menyukainya, lakukanlah.
"Ini akan tahan terhadap renovasi ruangan selama bertahun-tahun mendatang karena Anda dapat memilih warna dan detail desain yang berbeda untuk diterapkan pada skema yang lebih luas," ujar Alice.
Sebagai gantinya, Anda dapat memilih warna karpet biru. Biru adalah warna bagus untuk membuat pernyataan serta membuat ruangan menjadi hidup dan menenangkan.
Biru tua dapat membantu fokus dan konsentrasi, sedangkan pilihan yang lebih muda dipercaya dapat mengurangi stres mental serta meredakan ketegangan.
Nah, itu dia sejumlah warna karpet yang harus dihindari di rumah. Jangan memilihnya ya!
/homey/read/2024/02/21/090900476/5-warna-karpet-yang-harus-dihindari-di-rumah