YERUSALEM, KOMPAS.com – Pemerintah Israel mengunggah lalu menghapus ucapan belasungkawa di media sosial X atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025), tanpa memberikan penjelasan resmi.
Dilansir dari Reuters, Rabu (23/4/2205), akun resmi Israel di X sempat mengunggah pesan yang berbunyi, “Beristirahatlah dalam damai, Paus Fransiskus. Semoga kenangan tentang beliau menjadi berkah,” lengkap dengan foto Paus sedang berdoa di Tembok Ratapan, Yerusalem.
Namun, hanya beberapa jam setelahnya, unggahan itu dihapus tanpa adanya keterangan resmi.
Baca juga: Dalam Pesan Paskah di Vatikan, Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Gaza
Menanggapi hal tersebut, seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa penghapusan unggahan ucapan duka dilakukan karena ketidaksengajaan.
Akan tetapi, media lokal mengaitkan penghapusan tersebut dengan kritik Paus terhadap tindakan militer Israel di Gaza.
Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat menyampaikan kritik tajam terhadap kampanye militer Israel di Gaza.
Dalam beberapa pernyataan publiknya, Paus asal Argentina itu menyebut bahwa apa yang terjadi di Gaza bukanlah perang, melainkan kekejaman.
Ia juga menuduh Israel mengebom anak-anak dan menembaki mereka dengan senapan mesin.
Bahkan, Paus mengatakan bahwa situasi di Gaza bisa disebut sebagai genosida.
Paus juga dilaporkan menelepon Komunitas Kristen di wilayah itu setiap malam untuk menyampaikan dukungan dan doa.
Israel sendiri membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa operasi militernya hanya menargetkan kelompok bersenjata seperti Hamas.
Saat Paus Fransiskus dinyatakan meninggal dunia pada Senin, berbagai ucapan belasungkawa dari pemimpin dunia bermunculan.
Namun, berbeda dengan pemimpin-pemimpin tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memilih untuk diam.
Baca juga: Deretan Pemimpin Dunia yang Bakal Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Menteri Luar Negeri Gideon Saar juga sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan resmi maupun unggahan di media sosial.
Hanya Presiden Isaac Herzog yang menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik tersebut.