VATIKAN, KOMPAS.com – Kepergian Paus Fransiskus untuk selamanya pada Senin (21/4/2025) menandai berakhirnya masa kepemimpinan seorang tokoh penting dalam Gereja Katolik.
Setelahnya, akan dimulai serangkaian prosesi pemakaman dan masa berkabung yang telah diatur secara ketat oleh tradisi gereja.
Namun, prosesi pemakaman Paus Fransiskus diperkirakan akan jauh lebih sederhana dibandingkan dengan para pendahulunya, mengingat sosoknya yang dikenal rendah hati dan kerap menekankan kesederhanaan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Paus tidak akan dimakamkan dalam tiga lapis peti seperti tradisi sebelumnya, yang terdiri dari kayu, timah, dan kayu ek, melainkan hanya dalam satu peti kayu berlapis seng.
Ia juga menolak tradisi penempatan jenazah di atas panggung khusus (catafalque).
Sebagai gantinya, umat akan diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan di Basilika Santo Petrus saat jenazahnya disemayamkan di dalam peti terbuka.
Saat ini, para kardinal telah diundi untuk membentuk panitia yang menentukan masa berkabung. Umumnya, masa berkabung berlangsung antara 4 hingga 6 hari.
Jika waktu ini tidak berubah, maka pemakaman Paus Fransiskus kemungkinan besar akan dilaksanakan sekitar 7 hari setelah wafatnya diumumkan.
Selama masa berkabung, jenazah Paus akan ditempatkan di Basilika Santo Petrus untuk memberi kesempatan kepada umat, pejabat negara, dan tamu internasional yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Langkah ini serupa dengan yang dilakukan saat pemakaman Paus Benediktus XVI pada 2023, ketika jenazahnya disemayamkan dua hari setelah wafat.
Segera setelah wafatnya dikonfirmasi oleh pejabat Kesehatan Vatikan dan Camerlengo Vatikan (Kepala Rumahtangga Negara Vatikan) Kardinal Kevin Farrell, jenazah Paus akan dipindahkan ke kapel pribadinya.
Di sana, jenazah akan didandani dengan jubah merah dan dikenakan kasula putih, sementara cincin resmi kepausannya akan dihancurkan sebagai tanda berakhirnya masa kepemimpinannya.
Baca juga: Pesan Paus Fransiskus Jika Meninggal Dunia, Mendiang Minta Ini
Setelah masa berkabung dan penghormatan publik selesai, misa pemakaman akan digelar di Lapangan Santo Petrus.
Upacara ini akan dipimpin oleh para kardinal dari seluruh dunia, dengan peti jenazah yang dipimpin salib prosesi menuju altar.
Mengikuti keinginan pribadinya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Mayor, bukan di Vatikan seperti mayoritas para Paus sebelumnya.
Gereja ini memiliki makna khusus baginya, karena sering dijadikan tempat ia berdoa.
Sebelum peti dimakamkan, tradisi menyebutkan bahwa kain sutra putih akan diletakkan di wajah jenazah sebagai simbol perpisahan, serta dokumen berisi perjalanan hidup dan pencapaiannya akan disimpan di dalam peti.
Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia Diusia 88, Minggu Paskah Hari Terakhir Menyapa Umat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.